Muslimat NU konsen dan mengulas banyak hal pembahasan, tak luput hal keseharian fiqh wanita menjadi penting dan perhatian, salah satunya menjelaskan soal manfaat istinja (cebok) bagi kesehatan.
“Istinja selama ini ada yang menggunakan tisu dan air. Biasanya wanita memilih tisu untuk membersihkan organ intimnya, terutama setelah menggunakan toilet di fasilitas umum. Padahal cara ini sebenarnya tidak disarankan. Apalagi jika tisu yang digunakan tipis,” kata Pengurus PP Muslimat NU Hj Romlah Widayati.
Cara paling benar sehabis Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), menurutnya, wanita cebok dengan air bersih. Sebisa mungkin dari depan ke belakang untuk menghindari penyakit bersarang di area genital.
Langkah ini juga untuk menjaga agar sisa-sisa najis tidak menempel. “Najis yang menempel jika tidak dibersihkan dengan benar akan menjadi sarang penyakit,” imbuhnya.
Hj. Romlah, Imam besar (istilah imam dalam riyadhoh sholat sunat hajat ibu-ibu di PP Muslimat NU, jajaran Ketua Yayasan HIDMAT Muslimat NU Pusat) itu juga mengungkapkan, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa istinja (cebok) yang tidak sesuai dengan syariat fiqih atau anjuran kesehatan bisa menyebabkan penyakit tipes.
“Kotoran-kotoran setelah BAB atau BAK harus disucikan dengan air mengalir yang bersih dan menyucikan. Ada salah satu penelitian di Inggris, 1963 silam, banyak orang yang terjangkit wabah tipes dan itu merata, setelah diteliti ternyata praktik istinjanya tidak menggunakan air,” ungkapnya.
Berkaca dari peristiwa itu, saran dia, ketimbang menggunakan tisu untuk mengeringkan kelamin lebih baik dengan handuk kering. Alasannya, sambung dia, jika tisu toilet yang digunakan rapuh bisa hancur dan pecah saat digunakan.
“Pemakaian handuk kering lebih bagus karena menyerap lebih baik serta tidak meninggalkan partikel-partikel yang membahayakan,” terang dia.
“Celana dalam juga kalau keringat harus sering diganti. Paling tidak dua hingga tiga kali ganti siang hingga malam,” imbuhnya.
Materi bertajuk “Kesucian Wanita Pasca Menstruasi, Nifas dan Istihadlah serta Kolerasinya dengan Kesehatan Reproduksi, juga pernah dibahas di webinar oleh pengurus Muslimat NU yang diikuti dari berbagai wilayah, hal tema ini terlihat sederhana, namun menjadi hal penting bagi keseharian ibu-ibu Muslimat NU dalam mem-praktekkan dan mengajarkan pada keluarga putra-putri dirumah dan juga ibu-ibu dilingkungan tugas atau masyarakat sekitar”, imbuh Hj. Azzah Zumrud (sekretaris Yayasan HIDMAT Muslimat NU Pusat) melalui pesan online-nya.
By : A-Zhoem