Ibu Khofifah dikenal sebagai pemimpin di organisasi badan otonom perempuan Nahdlatul Ulama (NU), yakni organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Dari sekian banyak badan otonom dan lembaga di Nadlatul Ulama (NU), Muslimat NU dianggap sebagai badan otonom dengan basis massa paling mengakar, militan, guyub, dan kongkrit.
Artinya, selain kiprah yang panjang dalam aktivitas sosial kemasyarakatan, juga pengetahuan yang mumpuni dan sikap yang matang, Ibu Khofifah juga memegang kendali penuh pada struktur pemerintahan, juga struktur organisasi kemasyarakatan. Sesuatu yang semakin meneguhkan posisi beliau di jajaran para tokoh, baik perempuan maupun laki-laki.
Untuk seorang Ibu Khofifah, penghargaan seperti yang nanti akan diberikan oleh Yayasan Manhaj di atas, bukan yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir juga nama Ibu Khofifah selalu masuk dalam jajaran 500 Muslim Berpengaruh di Dunia, dalam rilis The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA). Bersanding dengan nama nama besar dunia seperti Raja Salman, Ayatollah Ali Khamenei, Recep Tayyip Erdogan, Ir. Jokowi, Habib Lutfi Bin Yahya, Kiai Said Agil Siradj, Gus Yahya Cholil Staquf, dan lain-lain.
Alhasil, atas segala kiprah, peran, dan legasi yang diberikan, selayaknya kita para kaum ibu bisa mengambil mutiara teladan dari pelita inspirasi yang memancar dari Beliau. Menjadikan tapak langkahnya sebagai kompas untuk turut menyisir jalan yang menjadi berkah bagi banyak orang. Sebagaimana amanat dari Hadits Rasulullah SAW: “Khairunnaas Anfa’uhum linnaas”. Manusia yang terbaik adalah yang paling banyak menghadirkan kemaslahatan untuk sesama manusia.
Dilansir dari Indonesia.net, pada 27 Agustus 2023 mendatang Ibu Khofifah Indar Parawansa, yang juga Gubernur Jawa Timur, akan menerima anugerah penghargaan dari Minhaj Welfare Foundation. Penganugerahan tersebut akan digelar di University of Warwick, United Kingdom, Inggris.
Ibu Khofifah akan menerima penghargaan atas apresiasi kerjanya dalam Global Peace (Perdamaian Dunia) dan Women Empowerment (Pemberdayaan Perempuan). Dalam kesempatan yang sama juga akan digelar sebuah konferensi yang diinisiasi oleh Yayasan Al-Hidayah.
Hal yang dianggap menguatkan posisi dan legitimasi Ibu Khofifah untuk menerima anugerah kelas dunia tersebut, adalah sebab beliau menjabat sebagai Kepala Daerah, dalam hal ini Gubernur, di provinsi dengan populasi penduduk terbesar kedua di Indonsia, melebihi 40 juta warga.
By : A-Zhoem