PP Muslimat NU pada tahun ini melaksanakan dua kali qurban, yang pertama pada hari rabu, tanggal 21 juli 2021 dilaksanakan di kantor PP MNU bekerjasama dengan dua RW yang memang berdekatan dengan kantor Muslimat, yaitu RW 1 dan RW 2 di Pengadegan.
Kemudian pada hari jumat, tanggal 23 juli 2021, kembali melaksanakan pemotongan sapi qurban di RPH Cakung sebanyak 8 ekor. Setelah dilakukan pemotongan, didistribusikan ke Pondok Cabe dan Pengadegan. Pemotongan sapi kali ini, merupakan qurban dari ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa selaku ketum PPMNU, ibu Dr Hj. Anna Mu’awanah selaku Bupati Bojonegoro sekaligus sekretaris di PP muslimat NU, dan sebagian lagi dari pengurus PP MNU.
Dijelaskan oleh ibu Dra. Hj. Andi Nurhiyari, M.Si, selaku koordinator pengadaan hewan qurban, sekaligus juga bendahara umum PP MNU, Pemotongan sapi dilaksanakan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan) Cakung PD. Dharma Jaya, ini merupakan tahun kedua PP MNU melakukan pemotongan di RPH, karena sesuai dengan anjuran pemerintah, bahwa di masa pandemi ini sebaiknya qurban itu dilakukan di RPH.
Pemotongan di RPH dihadiri beberapa panitia yang bertugas untuk melakukan takbir dan mengawasi pelaksanaannya. “Kami dari PP MNU sudah mengadakan kesepakatan dengan pihak-pihak RPH bahwa sapi-sapi yang akan di qurbankan tetap mengikuti ritual yang setiap tahun dilakukan di Muslimat, spt misalnya sapi yang akan di qurbankan itu kita takbirkan, kemudia mudhohinya kita bacakan satu-satu, kemudian bersama-sama kita bacakan basmalah, kemudian baru disembelih, jadi tidak sekedar melepaskan pada jagal gitu”, tegasnya.
Pada kesempatan ini, menurut sekretaris panitia qurban, sekaligus sekretaris periodik PP MNU ibu Hj Asna Nelli Wahid, PP Muslimat NU, panitia wajib hadir melihat prosesnya, termasuk pada saat pengulitan, dibawa ke pencacahan, kemudian setelah dicacah dimasukkan dalam kantong. “Supaya terasa ada berkah dan untuk orang yang terpapar pandemi, maka kita putuskan bahwa setiap bungkus berisi 1 kg daging diluar jeroannya, diluar tulang, jadi dibungkus terpisah mengikuti protap, sesungguhnya yang harusnya kita lakukan bahwa daging itu harus dibungkus sendiri, jeroan dibungkus sendiri dan tulang dibungkus sendiri, jadi kami semua mengikuti seperti itu”, ungkapnya.
Sementara itu ditambahkan oleh ibu Dra. Hj. Andi Nurhiyari M.Si, berkaitan dengan koordinasi dengan pihak RPH, ”Kalo kita omongkan baik-baik ke pihak RPH, kita diijinkan untuk masuk dan bertakbir didalamnya, kita merasa ga cukup kalau cuma bismillah, perlu ditakbirkan, biar sapinya tenang, biar dagingnya terasa berkah. Beda sapi yang ditakbirkan dengan yang tidak. Itulah ikhtiar2 yang dilakukan oleh muslimat, karena walaupun sedikit tapi berkah itu juga akan terasa”, tegasnya.
Dari Pihak RPH Cakung PD. Dharma Jaya sangat bangga sekali, karena ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jatim dan juga sebagai ketum PPMNU, mau menitipkan hewan qurbannya di RPH, dan pemotongannya dilakukan di RPH Cakung, dan ini merupakan tahun kedua, mereka senang karena merupakan satu kehormatan dan kebanggaan bagi mereka.
*Kontributor (ENR)