Kakanwil Kementrian Agama Kalbar : Ada 7 hal yang harus dilakukan oleh Kader Muslimat NU
Pontianak. Pimpinan Wilayah Muslimat NU Kalimantan Barat baru saja menggelar Riyadhah dan Doa Bersama untuk keselamatan bangsa. Acara yang mengusung tema ”Doa Bersama Untuk Indonesia Sehat, Selamat Dari Wabah Corona” ini dilaksanakan melalui zoom meeting dan disiarkan langsung di Channel Youtube Muslimat NU, dan bertitik pusat di Sekretariat Muslimat NU, yaitu di kediaman Dra.Hj.Isriyah selaku ketua PW Muslimat NU Kalimantan Barat. (15/07/2021)
Doa bersama ini dihadiri oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Hj. Khofifah Indar Parwansa, Hj.Nurhayati Said Aqil Siradj,MA dan seluruh PW, PC, PAC, PR, PAR Muslimat NU se Indonesia, serta Pimpinan Muslimat NU Cabang Istimewa/Luar Negri dari Taiwan, Hongkong dan Arab Saudi.
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kalimantan Barat sekaligus Rais Syuriah PWNU Kalimantan Barat Drs.H. Syahrul Yadi, M.Si dalam acara ini memberikan Mauidzah Hasanah kepada partisipan Muslimat NU. Ia menyampaikan bahwa ada tujuh hal yang harus diambil posisinya oleh Kader Muslimat NU.“ada tujuh hal yang menjadi perhatian, dan Muslimat NU harus memposisikan hal-hal tersebut” tegasnya
Ia mengatakan bahwa. pertama Muslimat NU harus memposisikan dirinya masing-masing sebagai tiang negara, karena hal ini merupakan amanah dan pesan dari Rasulullah“wanita adalah tiang negara, jika wanita baik maka negara akan baik, dan jika wanita rusak maka negara akan hancur” tuturnya.
Yang kedua adalah memposisikan diri menjadi pendidik terpenting dalam keluarga, menurutnya pendidik terpenting dalam keluarga adalah seorang ibu. “dalam keluarga ada bapak, ada anak, ada ibu, dan ibu menempati posisi terpenting yaitu subjek terpenting untuk keluarga, makanya seorang ibu perlu membumikan nasihat Rasulullah SAW. Perlunya ibu-ibu Muslimat NU membina generasi yang akan datang agar menjadi generasi terbaik” ungkapnya
Menurutnya wanita terdahsyat dalam menuntun perubahan, ia menyarankan agar Musimat NU mengambil posisi terbaik dalam bidang masing masing, menjadi pendidik yang membawa Indonesia menjadi lebih baik untuk mengukir sejarah tinta emas,
“ Selanjutnya ibu-ibu Muslimat NU perlu memposisikan sebagai istri perkasa dibelakang suami yang sukses. Laki laki tidak akan sukses jika tidak ada dukungan dari istrinya, karena istri memberikan bisikan doa dan cinta” imbuhnya.
Hal yang kelima menutut wakil Syuriah PWNU Kalbar ini adalah Muslimat NU perlu memposisikan diri masing masing sebagai public figure, untuk membawa spirit wasatiyah dalam agama. Maka sebagai keluarga Muslimat NU harus mampu mengambil posisi yang moderat, yang mampu berdiri disemua kelompok yang mampu membawa kesejukan untuk semua kelompok.
Selanjutnya hal yang ke-enam Muslimat NU perlu memposisikan diri sebagai pahlawan covid-19. Oleh karena itu ibu-ibu Muslimat NU agar mampu memposisikan diri sebagai pahlawan yang solutif, tidak hanya berdoa saja, ibu-ibu harus mampu menjadi tauladan, seperti mampu menjaga prokes dan harus siap untuk divaksin.
“Nah hal yang terakhir, Muslimat NU harus memposisikan diri sebagai kontributor untuk Indonesia, paling tidak urusi muslimat NU dengan baik,yang diawali dengan mengurusi rumah tangga dengan baik, urusi bangsa Indonesia dengan baik yang diawali dengan mengurusi banom Muslimat NU dengan baik, urusi bumi Indonesia dengan baik, yang diawali dengan mengurusi agama dengan baik” tuturnya
Menurutnya ketujuh hal tersebut merupakan cita-cita yang baik, dan kader Muslimat NU harus mulai memposisikan ketujuh hal tersebut.
“Kumpulan Muslimat NU yang baik melahirkan ibu yang baik, kumpulan ibu yang baik melahirkan penduduk yang baik, kumpulan penduduk yang baik mampu mengetuk pintu langit yang dahsyat sehingga Allah SWT menurunkan magfirah dan barokahnya diantaranya adalah mengangkat habis pandemic corona-19, mari kita kuatkan doa” imbuhnya.
Kontributor : Siti Maulida
Editor : @Azzah Zumrud