Kuala Lumpur – PCI Muslimat NU Malaysia berhasil mengadakan program Khitanan Massal untuk keenam kalinya dalam enam tahun terakhir. pada Sabtu (31/12) tahun kemarin,
“Program ini kami selenggarakan khusus bagi mereka anak-anak yatim. Bagi yang tidak mampu, free. Namun bagi yang mampu, mereka bisa membayar RM 165,” tutur Dra Mimin Mintarsih, Ketua Umum PCI Muslimat NU Malaysia.
Program yang merupakan hasil kerjasama antara PCI Muslimat NU Malaysia dan Klinik Qualitas Kuala Lumpur ini diikuti 50 orang. Mereka berada dalam kisaran umur 5 hingga 11 tahun.
Sebagian besar mereka adalah para pelajar dari berbagai sanggar bimbingan (SB) yang tersebar di Kuala Lumpur. Di antaranya adalah SB Sungai Mulia 5, SB Gombak Utara, dan SB Kampung Baru.
Acara yang diadakan di Rumah Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 Gombak Kuala Lumpur ini diresmikan oleh Wakil Dubes KBRI KL, Rosi Verona. Dalam sambutannya, Rosi menyampaikan dukungan penuh terhadap program yang diadakan PCI Muslimat NU Malaysia ini. “Bahkan kalau boleh, setiap tahun diadakan,” saran Rosi yang kini juga menjadi salah satu donatur dalam program ini.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Frini Napasti, berikut beberapa anggota dewan guru. Khitanan Massal ini ditangani oleh 5 dokter spesialis dan 16 perawat. Tim dokter tersebut adalah dr. Junaidi, Datuk dr. RS Kumar, dr. Riaz, dr. Elissa, dan dr Kamal. Dr Junaidi, selaku ketua kelompok, dalam sambutannya menuturkan akan menggunakan cara modern dalam proses pengkhitanan.
“Cara klem ini akan membuat proses khitan tidak memerlukan jahitan. Karena itu, [pada kemaluan yang di khitan tersebut pun] tidak akan ada juga balutan,” tandasnya. Proses khitan dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat dan berakhir pada 12.30. “Setelah dikhitan, setiap anak mendapat uang tunai RM 50 dan juga sarung, kue, tas dan peralatan sekolah,” tambah Mimin.
Dana yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan program ini berjumlah RM 13.500. “Dana tersebut didapatkan dari para donatur dan juga sebagiannya dari para pengurus PCI dan ranting – ranting Muslimat NU Malaysia,” pungkasnya.
*(Mimin/Aziz)