Tokoh Azyumardi Azra yang dikutip oleh Khozin menyatakan bahwa mahasiswa Perguruan Tinggi Umum (PTU) lebih mudah terpapar gerakan radikal dan mudah di rekrut daripada mahasiswa perguruan tinggi keagaman Islam. Gejala ini berkaitan dengan sudut pandang mahasiswa PTU yang cenderung melihat dan memahamkan agama secara permukaan dan hitam putih. Sebaliknya mahasiswa PT Islam yang mendapatkan keragaman keilmuan dan ajaran Islam dari berbagai sumber keilmuan memiliki kecenderungan bersikap terbuka dan moderat dikaitkan dengan berbagai sudut pandang dalam memahami ajaran Islam (Khozin, 2013). Pernyataan ini masih relevan dimasa kini dekade ahir tahun 2022-an. Salah satu solusi awal dan mendasar adalah “Back to Family” yang dapat diartikan sebagai kembalinya pola didik dan pondasi awal pendidikan yang baik di keluarga.
Dalam dunia pendidikan pengaruh akhlak yang dibangun dilingkungan terkecil keluarga hendaknya dapat membangun kebebasan, bahwa pendidikan di keluarga harus memerdekakan dan militansi berfikir dan bertindak dengan moderat, dalam bungkusan awal pendidikan ber-Tuhan dan men-tauhidkan Tuhan Allah Swt dengan keimanan dan keyakinan yang kuat diawali pondasi dasar kuat diranah komunitas awal di keluarga. Selanjutnya implementasi pengetahuan dan keyakinan dan keimanan yang kuat diimbangi dengan terbangunnya sikap sifat yang ramah toleran dan menjunjung kemanusiaan peduli lingkungan dan pola hidup praktik baik dengan akhlakul karimah.
Pengertian akhlak Secara Etimologis (Lughotan) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Persamaan kata dasar tersebut menjelaskan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia) atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya dapat dikatakan mengandung nilai akhlak yang hakiki apabila tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khaliq (Tuhan). Dari pengertian etimologis ini, akhlak merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur tentang hubungan antar sesama manusia dengan Tuhan dan dengan alam semesta. Harmonisasi hablum minallah dan hablumminannas menjadikan fungsi dan peran manusia sebagai khalifah Tuhan dimuka bumi sebagai pengejawantahan kemakmuran dan rahmat di muka bumi terlaksana sesuai QS. Al-Baqarah : 31.
By : Azzah Zumrud Muallif