muslimatnu.or.id. Muslimat NU sudah waktunya harus menjadi organisasi yang mandiri. Untuk itu Muslimat NU harus melaksanakan program harus mendukung program kemandirian organisasi.
Hal ini dikatakan oleh ketua PW Muslimat NU Jawa Tengah Prof Dr Ismawati Hafidz. “Wes ora wayahe maneh Muslimat NU mencari sumbangan. Kita harus mandiri dan melaksanakan program kerja pemberdayaan ekonomi (masyarakat),” tegasnya saat membuka konferensi cabang Muslimat NU Kabupaten Semarang di Tuntang, Minggu (3/1/2021) seperti dilansir laman semarang.go.id.
Ibu Ismawati menambahkan kemandirian organisasi sejalan dengan visi organisasi periode 2020-2025, dimana mengedepankan peran membentuk masyarakat yang religious, sejahtera dan mandiri.
Menurutnya Muslimat NU harus ada kreativitas dalam memberdayakan ekonomi warga. Namun tidak meninggalkan urusan teknis peribadatan seperti menjalankan salat dengan baik dan benar. “ Banyak potensi ekonomi produktif warga Muslimat NU Jawa Tengah yang bisa dikembangkan.” Kata ibu Ismawati.
Salah satu contohnya adalah komoditas garam yang dihasilkan warga Muslimat NU di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. “ Komoditas ini dapat ditingkatkan mutu dan luasan pemasarannya. Pola yang dikembangkan adalah menjual aneka komoditas dari dan untuk warga Muslimat NU.
Dalam sambutannya di hadapan puluhan anggota Muslimat NU Semarang, Ibu Ismawati mengajak menyusun program kerja organisasi yang bisa membawa manfaat bagi masyarakat termasuk warga Muslimat NU.
Tampak hadir dalam pada acara tersebut Ketua Tanfidziyah PC NU Kabupaten Semarang, KH Ahmad Fauzan dan Bupati Semarang H Mundjirin.
Saat memberikan sambutan, KH Ahmad Fauzan menegaskan masyarakat membutuhkan kehadiran Muslimat NU. Menurutnya, peran yang telah dilakukan selama ini untuk membantu pembangunan akhlak umat harus terus dilanjutkan. Fauzan juga mengingatkan untuk menyelipkan program peningkatan mutu ibadah terutama salat wajib ditengah program kerja kemaslahatan umat.
Sementara itu Bupati Semarang H Mundjirin mengatakan hal yang sama. Menurutnya kiprah Muslimat NU dalam memberdayakan umat terutama kaum perempuan di Kabupaten Semarang telah terbukti. “Tak hanya di wilayah perkotaan namun menjangkau sampai ke pelosok desa,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Semarang berharap anggota Muslimat NU menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat saat pandemi saat ini.