muslimatnu.or.id. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa berpesan agar Muslimat NU dapat harus menjadi agen perdamaian.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Muslimat NU dalam penandatangan kesepahaman dengan BNPB tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme serta peluncuran buku “Majelis Taklim Cegah Radikalisme” yang dilakukan secara hybrid.
“Tugas kita semua menyampaikan Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam menyemai damai, hadirnya Islam akan menyemai kasih dan membangun persaudaraan yang kuat. Kami siap menjadi bagian yang ikut membawa misi Islam rahmatan lil alamin,” kata Ibu Khofifah.
Kerja sama ini menurut Khofifah sangat strategis mengingat fenomena radikalisme menggunakan narasi agama marak terjadi di Indonesia. Maka dari itu ia berpesan agar Muslimat NU dapat menjadi agen perdamaian.
Menurut Ibu Khofifah dengan adanya MoU antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PP Muslimat NU menjadi sebuah sinergi yang besar terkait sosialisasi pencegahan paham radikal dan intoleransi. Selain itu, kerja sama tersebut nantinya akan ada pelatihan dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme.
Sementara itu Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar mengatakan bahwa kerja sama dengan PP Muslimat NU adalah strategis. Hal ini mengingat fenomena radikalisme menggunakan narasi agama marak terjadi di Indonesia.
Tugas kita semua menyampaikan Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam menyemai damai, hadirnya Islam akan menyemai kasih dan membangun persaudaraan yang kuat. Kami siap menjadi bagian yang ikut membawa misi Islam rahmatan lil alamin
Sedangkan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengatakan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) harus berperan maksimal dalam memberikan vaksinasi ideologi kepada keluarga, jamaah, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
“Vaksinasi ideologi melalui menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan pendekatan agama, yaitu aspek spiritualitas (ihsan) yang tercermin dalam perilaku dan budi pekerti luhur serta akhlakul karimah,” ujar Nurwakhid .
Menurut Nurwakhid, peran Muslimat NU tidak bisa diremehkan. Ia meyakini peranan Muslimat NU tentunya akan membuat pencegahan radikalisme dan terorisme akan semakin masif untuk menciptakan Indonesia menjadi negara yang damai, aman, religius, dan menjunjung tinggi toleransi.
Selain itu, ia berpandangan bahwa kaum wanita adalah pilar utama dalam sebuah keluarga. Dengan begitu, Muslimat NU harus mengawali kiprah dalam memberikan vaksinasi ideologi dari keluarganya sendiri sebelum ke lingkungan dan masyarakat luas.
MoU tersebut ditandatangani oleh Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Ibu Khofifah Indar Parawansa di Jakarta pada Rabu (15/12). ***