Muslimatnu.or.id – Di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi, PP Muslimat NU membagi Paket Lebaran kepada masyarakat terdampak wabah Covid-19. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara PP Muslimat NU dengan Bapak H.M. Jusuf Kalla (JK). “Kami mendapat bantuan sebanyak 2.800 Paket Lebaran dari Bapak Jusuf Kalla yang kami bagikan kepada para korban berdampak Covid-19 yang ada di wilayah Jabodetabek” demikian penuturan Hj. Andi Nurhiyari Jamaro sebagai Ketua Tim kerjasama PP Muslimat NU dengan pihak JK.
Menurut Hj. Andi Nurhiyari, Paket Lebaran yang dibagikan ini berisi beras, gula, kecap, susu kental manis, abon, sarung dan paket kesehatan PMI. Pembagian ini dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah (door to door) kepada pihak penerima sesuai dengan protokol penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko dan memenuhi anjuran pemerintah agar menghindari kerumunan dan menjaga jarak fisik (phisycal distancing) untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.
“Kami berusaha menjaga dan melaksanakan protokol penanganan Covid-19 yang sudah ditetapkan Pemerintah” jelas Dr. Hj. Yaniah Wardani, Ketua Periodik PP Muslimat NU. “Untuk itu kami berusaha meminimalisir terjadinya kerumunan dengan cara mendatangi mereka dari rumah ke rumah” tambahnya.
Selain mengerahkan pengurus Muslimat NU yang ada di Pusat, Cabang dan Anak Cabang, PP Muslimat NU juga melibatkan Ketua RT dan RW. Untuk wilayah yang ada di sekitaran kantor PP Muslimat NU, ada 2 RW dan 23 RT yang dilibatkan untuk pelaksanaan pembagian sembako. “Ini kami lakukan agar pembagian sembako ini benar-benar sampai kepada yang benar-benar berhak dan layak menerima yaitu para pedagang asongan, kuli bangunan, tukang ojek dan kelompok rentan lainnya” kata Hj. Nelly Wahid, Sekretaris PP Muslmat NU yang menjadi Ketua Tim Amaliah Ramadhan PP Muslimat NU.
Beberapa pengurus Muslimat NU sempat menceritakan pengalamannya yang “heroik” saat membagikan paket dari rumah ke rumah. “Ini pengalaman yang sangat menarik, kami merasa senang bisa mengunjungi mereka dan berbagi, meskipun agak deg-degan dan khawatir karena ancaman wabah Corona” kata Hj. Laila Nur Arifin, Ketua PAC Muslimat NU Kec. Bojongsari Depok.
Sementara itu Hj. Nurhasanah, Bendahara PP Muslimat NU menceritakan pengalamannya yang unik ketika membagikan paket Ramadhan di jalanan. “Selain harus jaga jarak kami juga harus gerak cepat dan waspada karena kalau kita terlalu lama menyerahkan bisa menjadi pusat perhatian yang memancing kerumunan”, demikian Hj. Nurhasanah mengisahkan pengalamannya.
Kisah haru juga diceritakan oleh Hj. Ariza Agustina, Ketua PP Muslimat NU yang ikut turun ke jalan dan keliling ke rumah-rumah. Menurutnya, dia merasa terharu dan trenyuh melihat respon masyarakat saat menerima paket Lebaran. “Saya sering tidak kuat melihat mereka memeluk paket yang kami serahkan sambil berdoa panjang untuk kita. Ada yang sampai menangis haru saat menerima paket, di sini saya sering ikut hanyut” papar Hj. Ariza.
Apa yang disampaikan Hj. Ariza ini dibenarkan oleh Bapak Ridwan, Ketua RT 04/RW 01 Pengadegan, Pancoran. Dia menyatakan bahwa bantuan ini sangat bermanfaat. “Di wilayah kami memang sangat membutuhkan bantuan karena banyak warga kami yang menjadi korban PHK dan menjadi pekerja lepas harian” tutur Pak Ridwan. “Karena setiap tahun Pak JK memberikan bantuan kepada warga kami melalui PP Muslimat NU, maka Ramadhan kali ini kami berharap bantuan tetap ada, apalagi sekarang dalam kondisi yang sangat membutuhkan. Dan Alhamdulillah harapan kami terkabul. Terima kasih Pak JK dan PP Muslimat NU” lanjut Pak Ridwan. “Memang kerjasama PP Muslimat NU dengan Pak JK untuk membagikan Paket Lebaran ini sudah berjalan selama bertahun-tahun. Tapi untuk Ramadhan kali ini memang terasa spesial karena adanya wabah Corona” ujar Hj. Yaniah menambahkan.
Menurut data dari Tim JK-Muslimat NU, Paket Lebaran dari JK ini didistribusikan ke beberapa wilayah Jabodetabek, meliputi: Jakarta Barat empat Kecamatan, Jakarta Timur tujuh Kecamatan, Jakarta Selatan enam Kecamatan, Bekasi tiga Kecamatan, Depok tiga kecamatan, Tangerang dan Bogor masing-masing dua Kecamatan.
Untuk distribusi paket ini diperlukan waktu 10 hari. Rentang waktu yang cukup lama ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerumunan dan memastikan agar bantuan benar-benar tepat sasaran. Selama rentang waktu itu para pengurus Muslimat NU berkeliling dari rumah ke rumah dan melakukan kordinasi dengan RT/RW setempat untuk membagi Paket Lebaran.**
Kontributor: Arifatul Choiri Fauzi.