MuslimatNU.or.id – Bahtsul masail tentang Pencegahan Pernikahaan Usia Anak oleh PP Muslimat NU dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kerjasama dengan UNICEF ini mampu memberikan jawaban bagi turunnya angka pernikahan dini di Indonesia.
“Bapak Presiden menargetkan dari 11,2 persen, 2024 kita mampu turun 8, 74 persen. Target itu bisa diwujudkan dengan syarat semua pihak bekerja sama antara pemerintah, lembaga masyarakat, tokoh agama, dan media. Kalau ini semua bergerak, ini bukan mimpi. 8,74 persen 2024 itu tidak akan mimpi,” kata Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Disebutkan oleh Bintang bahwa angka pernikahan anak di Indonesia masih sangat tinggi. Data BPS mencatat sebanyak 11,2 persen. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan menargetkan angka perkawinan anak menurun dari 11,2 persen menjadi 8,74 persen.
Sementara itu, Ketua V PP Muslimat NU Hj. Zannuba Arifah Chafsoh yang dikenal sebagai Yenny Wahid dalam konferensi persnya menjelaskan bahwa forum Bahtsul Masail adalah sangat penting untuk membahas sebuah persoalan karena menciptakan landasan baru sebagai pedoman berdasarkan dalil agama, termasuk didalamnya tentang pernikahan dini. Menurut Yenny Wahid, adanya Bahtsul Masail ini akan mempermudah menurunkan angka pernikahan dini dengan bahasa agama. “Bahasa agama saat ini dipercayai menjadi salah satu bahasa yang cukup efektif di dalam membuat perilaku di masyarakat. Jadi Bahtsul Masail ini adalah dasar untuk membuat narasi yang akan dipakai dalam kampanye untuk penyadaran mengenai persoalan pernikahan dini ini. Di Indonesia mayoritas masyarakat adalah muslim tentunya masyarakat muslim yang juga taat agama, maka memakai bahasa yang berdasarkan pada dalil-dalil agama menjadi salah satu mekanisme yang paling tepat,” jelas Yenny Wahid.
Acara berlangsung selama tiga hari yaitu 14 hingga 16 Februari 2020. Tampak hadir pengurus PP muslimat NU, narasumber dari MUI Pusat, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan RI, Kementerian Agama RI, PP Muslimat NU, UNICEF, dan Pengadilan Agama (PA). Sementara peserta yang diikutsertakan pada kegiatan ini sebanyak 70 orang dan berlangsung di Swiss-Bell Hotel di Pancoran, Jakarta. (NH).