Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM NU) menapaki usianya yang ke-57 tahun. Dalam miladnya tahun ini YKM NU Pusat mengadakan kegiatan secara virtual mengingat pandemi COVID 19 masih berlangsung. Adapun rangkaian kegiatan hari jadi YKM antara lain mengadakan pertemuan virtual dan dua kali webminar nasional. Selain itu juga dilakukan pembagian sembako, masker, hand sanitizer, APB, dan alat kesehatan.
Dalam pertemuan virtual dilakukan mengheningkan cipta secara virtual yang dipimpin oleh ketua YKM NU Ibu Hj. Endang Sulistinah. “Dengan penuh hidmad saya mengajak seluruh pengurus YKM NU se-Indonesia pada saat yang sama, di jam yang sama agar melakukan refleksi, bersyukur kepada Allah SWT atas karunia usia YKM NU yang mampu menapaki 57 tahun, serta mendoakan arwah para pendiri YKM NU, para pejuang Muslimat NU dan pejuang bangsa yang telah wafat semoga diterima amal ibadahnya serta dimudahkan jalan mereka menuju Jannatun Naim. Mengheningkan cipta mulai !”seru Ibu Endang Sulistinah. Serempak semua partisipan (peserta visual) yang hadir dalam pertemuan virtual menundukkan kepala dan membaca surat Al-Fatihah secara khusyu’. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Ibu Hj. Marhamah Mudjib, MA.
Dalam pertemuan tersebut juga dilalkukan soft launching media sosial YKM NU dengan nama “MEDIA YKM NU” yang terdiri dari dari Facebook, Instagram dan Youtube. Soft launching Media YKM NU disampaikan oleh Ketua Periodik YKM NU Pusat Dr.drg. Fauziah.M Asim, M.Kes. Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan YKM NU baik tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang (YKM tingkat propinsi dan kabupaten/kota) serta unsur layanan YKM NU yaitu para pimpinan rumah sakit / klinik dan panti asuhan YKM NU se-Indonesia.
YKM NU didirikan pada tanggal 11 Juni 1963 oleh 5 orang tokoh Muslimat yaitu Nyai Hj Sholichah Wahid Hasyim (isteri KH.Wahid Hasyim), Ny. Solihah Saifuddin Zuhri (isteri KH. Syaifuddin Zuhri), Ny. Madilah Suparman, Ny.Soetaridjah dan Nyai Aisyah Hamid Baidlowi. YKM didirikan dalam rangka menyikapi situasi politik menjelang lahirnya Orde Baru yang sangat membatasi kiprah ormas termasuk Muslimat NU, dimana hampir setiap kegiatan ormas dicurigai sebagai agenda politik. Akibatnya ibu-ibu kader Muslimat NU sulit bergerak, sementara ghiroh mereka untuk berjuang sangat kuat.
Menyiasati hal tersebut Nyai Wahid Hasyim bersama tokoh Muslimat NU yang lain merintis sebuah yayasan guna mewadahi perjuangan ibu-ibu Muslimat NU. Maka didirikanlah Yayasan Kesejahteraan Muslimat yang pada waktu itu tanpa menyertakan nama NU di belakangnya. Terbukti melalui YKM, kader-kader Muslimat NU kembali bisa beraktifitas, melakukan pengajian dan kegiatan sosial lainnya dengan leluasa. Ketika situasi sudah kondusif, YKM menambahkan kata “NU” di belakang namanya menjadi YKM NU.
YKM NU berkembang sangat pesat. Di usia yang baru 3 tahun tepatnya pada tahun 1966, YKM NU telah berhasil mendirikan rumah sakit megah diberi nama “Rumah Bersalin Muslimat NU” di Jl. Hangtuah Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pada tahun 1968 YKM kembali mendirikan Rumah Bersalin Muslimat NU di Jakarta Timur. Kedua, rumah bersalin yang pernah berjaya pada masanya, kini beralih fungsi menjadi Klinik Hemodialisa Muslimat NU Cipta Husada I dan Klinik Hemodialisa Muslimat Cipta Husada II. Alih fungsi dilakukan karena adanya perubahan kebijakan pemerintah yang tidak memperpanjang rumah bersalin di Kawasan elit tersebut.
Pada tahun 1978 untuk pertama kalinya YKM NU mendirikan panti asuhan di Rawamangun Jakarta Timur diberi nama Panti Asuhan Harapan Remaja. Setelah sukses mendirikan rumah sakit dan panti asuhan di Jakarta, YKM NU di daerah-daerah dihimbau agar mendirikan klinik, rumah sakit dan panti asuhan.
Dalam perjalanan panjang 57 tahun, YKM NU saat ini telah memiliki jaringan kepengurusan di 29 Wilayah (tingkat propinsi) dan 167 Cabang (tingkat kabupaten/kota) dengan jumlah layanan sebanyak 108 layanan kesehatan yaitu RS, RB, klinik, serta 143 layanan sosial berupa panti asuh an dan panti lansia. YKM NU dipimpin oleh Hj.Endang Sulistinah Umar Wahid sebagai Ketua Badan Pengurus untuk periode 2017-2022 dan Hj. Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Badan Pembina YKM NU Pusat. ( Ariana Wahidah)