Hari-hari ini, betapa sempitnya dada orang, ketika rasa syukur saja telah hilang dari lembah jiwanya. Apalagi mengembangkan senyum bunga di hatinya. Mereka lebih senang memuja egonya daripada memuja Allah atas nikmat-nikmatNya. Padahal Allah dengan segala cintaNya tak henti-hentinya memanggil. “Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat kepadamu…Bersyukurlah kepadaKu dan janganlah mengingkari diriKu…”
Aku adalah Dia yang kucintai dan Dia yang kucintai adalah aku. Kami adalah dua jiwa yang bertempat dalam satu tubuh. Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia. Dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat aku.
Sumber :
Majalah Cahaya Sufi. 2013. Edisi 85.