Di bulan Safar ada sebuah hari yang istimewa yaitu hari Rabu di minggu terakhir sebelum masuknya bulan Maulud atau Rabiul Awal. Hari Rabu itu dikenal dengan hari Rabu Pungkasan atau Rabu Kasan yang kemudian dikenal dengan Rabu Wekasan. Untuk tahun Rabu Wekasan jatuh pada hari Selasa Pahing malam Rabu Pon Tgl 25 Shofar 1442 H/ 13 Oktober 2020.
Rabu Wekasan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain. Adapun bentuk ritual Rabu Wekasan umumnya dilakukan dengan solat, berdoa dengan doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama. Disebutkan bahwa asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (W.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid (biasa disebut Mujarrobat Ad-Dairobi). Selaiin itu terdapat pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (W. 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan sebagainya.
Disebutkan pada hari itu Rasulullah Muhammad SAW jatuh sakit hingga wafatnya di hari ke 12 Rabiul Awal. Para ulama menyebutkan bahwa pada hari itu sebanyak 360.000 macam bala atau musibah diturunkan. Untuk itu para ulama menyarankan untuk melakukan doa bersama dan bersedekah. Rasulullah Muhammad SAW Bersabda; “Bersegeralah untuk bersedekah. Karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah”.
Keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang juga menegaskan bahwa shalat khusus Rabo Wekasan hukumnya haram, kecuali jika diniati shalat sunnah muthlaqah atau niat shalat hajat. Kemudian Muktamar NU ke-25 di Surabaya (20-25 Desember 1971 M) juga melarang shalat yang tidak ada dasar hukumnya, kecuali diniati shalat mutlak.
Adapun para ulama menyarankan beberapa doa di hari Rabu wekasan ini. Salah aatunya adalah disunahkan melaksanakan amalan sholat awwabin untuk tolak bala’ (hajat lidaf’il bala’).
Sholat dilaksanakan empat roka’at dua kali salam, dengan niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
atau niat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
1. Al Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x
2. Al Fatihah surat Al-Ikhlash 5x
3. Al Fatihah lalu surat Al-Falaq 1x
4. Al Fatihah surat An-Nas 1x
Selesai sholat membaca Do’a ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
. اللّٰهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيْ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamiin
(Azzah Zumrud)