muslimatnu.or.id Dakwah memang banyak ragamnya, apalagi zaman sekarang. Dakwah juga mempunyai jangkauan yang lebih luas dengan dukungan alat yang canggih. Dalam dakwah memang ada beberapa prinsip yang harus dipahami. Dalam berdakwahpun juga bermacam-macam caranya. Namun yang paling penting dalam berdakwah adalah ber’amar makruf nahi munkar.
Nahdlatul Ulama (NU) sendiri mempunyai pendapat bahwa pentingnya melakukan dakwah berdasarkan prinsip-prinsip dakwah ala NU. Menurut NU dakwah haruslah didasarkan pada manhaj wasathiyyah (metode dan pendekatan moderasi atau moderat) sebagaimana dirumuskan dalam Khashaish Aswaja An-Nahdhiyyah, yang ditetapkan dalam Keputusan Muktamar NU ke-33 di Jombang Jawa Timur, tahun 2015 silam.
Menurut Ustad Ahmad Ali MD yang dilansir dari laman nu.or.id prinsip berdakwah dapat dilihat dalam Al-Qur’an Surat An-Naml ayat 125 dan surat Ali Imran ayat 110.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Nahl ayat 125)
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (Ali Imran ayat 110)”
Menurutnya dakwah dilakukan dengan pola bilhikmah (kebijaksanaan), bil mauizhah alhasanah (nasihat baik), dan bil mujadalah billati hiya ahsan (perdebatan yang fair dan proporsional). Di samping itu, dakwah haruslah dilandaskan pada dan diarahkan untuk penguatan Trilogi Ukhuwah, yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyyah dan ukhuwah basyariyah atau insyaniyyah.
Karena prinsip dakwah itu dalam rangka amar makruf nahi mungkar, maka seorang dai atau daiyah harus memenuhi lima persyaratan. Persuaratan tersebut sebagaimana digariskan oleh Sulthanul Auliya’ Syaikh ‘Abdul Qadir Al Jilani, dalam kitabnya al-Ghunyah li Thâlib Tharîq al-Haqq. Adapun kelima persyaratan tersebut adalah dakwah dilakukan untuk mencapai ridha Allah, meninggikan agama-Nya, bukan karena riya, sum’ah, atau membanggakan diri. Tetapi, untuk dengan baik dan ikhlas membimbing orang yang berbuat mungkar agar bisa berhenti dari kemungkaran, dan agar menjadi baik.
Inilah beberapa prinsip dakwah moderat yang harus dimiliki oleh para dai terutama di era yang serba digital seperti sekarang ini.