Menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2023 Pimpinan Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta Bersama Nusantara Hijau Mandiri (Nusahima) mengadakan Webinar Mendulang Berkah Dari Sampah, 18 Februari 2023.
Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Hizbiyah Wahab Chasbullah menyatakan dalam sambutannya bahwa pengelolaan sampah adalah kewajiban kita bersama sebagai penghasil sampah. Oleh karena itu, kita harus bertanggungjawab menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, serta meningkatkan kerjasama dalam upaya mengelola sampah secara berkelanjutan.
Dewan Pembina Nusahima, Dadang Hilman memotret keterkaitan sampah dan pengendalian perubahan iklim. Baginya, Sektor limbah terutama sampah memberikan kontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca dalam bentuk emisi metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang besar, serta pola konsumsi masyarakat seperti sekarang ini, akan menyebabkan jumlah timbulan sampah dan limbah domestik semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pola konsumsi masyarakat juga akan mempengaruhi komposisi material kandungan sampah dan limbahnya, antara lain kandungan material yang sulit diurai secara alami, dan kandungan material yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Direktur Pengurangan Sampah Ditjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarina Soemiarno mengatakan, dengan peringatan HPSN tahun ini diharapkan dapat mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama.
“Mulai penanganan dan pengelolaannya yang memerlukan pelibatan seluruh komponen masyarakat,” ujarnya.
Sinta mengatakan, maksud dan tujuan Peringatan Hari Peduli sampah Nasional 2023 tahun ini untuk membangun secara sistematis dan integrative pengurangan sampah dan penurunan emisi dengan kepentingan dan pertimbangan sektor pemukiman.
Juru bicara Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi mengapresiasi keberadaan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Akan tetapi, Greenpeace Indonesia menyayangkan tidak adanya keterbukaan informasi terkait roadmap yang telah dikirim oleh 30 produsen. Greenpeace saat ini sedang membuat petisi untuk bisa mengakses peta jalan yang dibuat oleh produsen.
“Harapannya, roadmap ini bisa diakses secara mudah oleh publik, sehingga publik bisa menjadikan tanggung jawab produsen atas kemasan dan sampahnya mereka sebagai salah satu pertimbangan ketika membeli,” ujar Muharram Atha Rasyadi.
Direktur Nusahima, Yayah Ruchyati dalam menutup acara webinar mengatakan kegiatan ini dihadiri oleh anggota Muslimat NU, pemilik bank sampah, pegiat lingkungan dari berbagai daerah bertujuan agar dapat membantu pengelolaan sampah sekaligus meningkatkan mata pencaharian masyarakat. Momentum peringatan HPSN ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah, sehingga dapat menjadi nilai tambah dalam berkontribusi pada terwujudnya Indonesia lestari dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Kontributor : Yayah
By. : A-Zhoem