Pemberdayaan masyarakat Pesantren dalam penanggulangan TB, melalui PP Muslimat NU di RM Oemah Daun Purwokerto tanggal 7-8 Oktober 2021, merupakan fasilitasi PP Muslimat NU sebagai upaya penanggulangan tubercolusis melalui PP muslimat NU 2021. Keterlibatan seluruh unsur masyarakat termasuk Ormas (Muslimat NU), sangat diperlukan adanya peningkatkan pengetahuan dan pemberdayaan para santri untuk melaksanakan kegiatan PHBS dalam penanggulangan tuberculosis dengan diadakannya lokakarya tersebut.
Hadir dalam pembukaan lokakarya dari PP Muslimat NU, yaitu: dr Erna Yulia Soefihara sebagai Ketua tim Germas PP Muslimat NU, juga sebagai Ketua VII PP Muslimat NU dan dr. Dasih Lasmirah sebagai PIC Kabupaten Jombang, Sadiyanto, S.K.M, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan kab Banyumas), Hj Erna A.husen (istri Bupati Banyumas), dr Umi Kulsum dari PW Muslimat NU Jawa Tengah dan Naufal Iskandar Kasi pontren kementrian Agama Kab.Banyumas. Selanjutnya setelah pembacaan do’a, acara kemudian diteruskan dengan penandatanganan komitmen Bersama
dr Erna Yulia Soefihara sebagai Ketua tim Germas mengharapkan adanya kebijakan dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan pesantren . “Dilaksanakannya analisis situasi untuk mengenali kondisi pesantren sebagai dasar penyusunan rencana intervensi kegiatan pemberdayaan masyarakat pesantren”, imbuhnya.
Ditambahkan oleh Sadiyanto, S.K.M, M.Kes kepala Dinas Kesehatan Kab.Banyumas untuk itu mengantisipasi penularan TB di pesantren, perlu adanya upaya komperhensif yang dilakukan oleh pemerintah dan juga adanya peran aktif dan partisipasi masyarakat. “Angka TB di kabupaten Banyumas Masih cukup tinggi yaitu 2.194 Orang pada tahun 2021 diakibatkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini dan juga PHBS, Pesantren harus menciptakan pesantren sehat agar menciptakan generasi yang ilmiah dan bugar serta produktif”, jelasnya.
Lokakarya yang bertujuan menciptakan pesantren sehat disertai dengan adanya kebijakan dalam mengatasi permasalahan kesehatan di lingkungan Pesantren, diikuti oleh 26 orang peserta terdiri dari PC muslimat NU, Dinas kesehatan, kemenag, Puskesmas dan 6 pesantren yang menjadi sasaran program ini yaitu Ponpes At Taujieh Al islamy kec Kebasen, Ponpes Ar Raudhah Kec.Kemranjen, Ponpes An Najah Kecamatan Baturaden, Ponpes Fathul Mu’in kecamatan Kedungbanteng, Ponpes Al Azhary Kecamatan Ajibarang dan Ponpes Al Masda Kecamatan Cilongok.
Harapan yang disampaikan oleh Hj Tri Winarti, S.Pdi selaku Ketua periodik PC Muslimat NU Kab Banyumas sebagai penyelenggara adanya Pelaksanaan analisis situasi untuk mengenali kondisi pesantren sebagai dasar penyusunan rencana intervensi kegiatan pemberdayaan masyarakat pesantren. “Perilaku hidup bersih dan sehat di Pesantren harus selalu dijalankan. Selain itu, untuk tahun ini penanggulanagan covid dan PHBS yang akan diterapkan di pesantren, akan ada juga adanya kegiatan literasi yang melibatkan pihak sekolahan yang ada di lingkungan Pesantren, serta adanya pelibatan tokoh masyarakat serta pelibatan dunia “, pungkasnya.
Lokakarya diikuti dengan semangat oleh seluruh peserta terutama dari pesantren dan puskesmas yang larut dalam diskusi Panjang serta paraktek langsung dalam simulasi kelompok, selanjutnya akan diimplementasikan dalam kegiatan pesantren kedepan.
*Kontributor: ENR