Ekonomi syariah yang merupakan cabang ekonomi yang menerapkan nilai-nilai dan prinsip dasar syariah berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma dan Qiyas , saat ini telah menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi.
Indonesia yang populasi terbesarnya adalah muslim , mempunyai potensi besar menjadikan ekonomi syariah sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi. Berbagai upaya pembinaan bagi pelaku usaha syariah khususnya UMKM kerap dilakukan berbagai pihak. Salah satu yang aktif mendukung kegiatan ini adalah Bank Indonesia.
Bank Indonesia melalui Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI ) secara aktif melakukan berbagai kegiatan pembinaan diantaranya bimbingan teknis pendamping proses produk halal, pelatihan peningkatan kualitas produk, hingga pemasaran digital.
Data Kemenkop UKM menunjukan bahwa 64,5 % sektor UMKM didominasi oleh kaum perempuan , karena itu DESK BI mengandeng beberapa organisasi kemasyarakatan perempuan dalam upaya pembinaan ini. Muslimat NU yang sebagai badan otonom yang mengayomi perempuan NU , secara struktural memiliki 37 kepengurusan tingkat propinsi. Anggota Muslimat NU sebagai pelaku usaha kecil menengah (UMKM) masih sangat banyak yang memiliki kendala dalam memasarkan produknya. Pemasaran produk umumnya masih dilakukan secara konvensional, padahal tuntutan jaman sekarang menuntut adanya digitalisasi . Untuk itu di Bandung, tanggal 30 September 2024 Muslimat NU bersama Bank Indonesia melaksanakan kegiatan pelatihan fasilitator aplikasi HawwaBiz .
Dalam sambutannya, Ibu Yusi Gusman dari DESK BI menyampaikan bahwa aplikasi hawwabiz ini merupakan e-business platform yang diharapkan dapat membantu UMKM ‘naik kelas’ dan mengembangkan bisnisnya melalui berbagai fitur seperti pencatatan transaksi & kinerja bisnis, penerimaan pembayaran non-tunai, pelatihan dan knowledge sharing serta alat marketing & penjualan secara online. Aplikasi ini dapat digunakan oleh UMKM yang bergerak di sektor halal food maupun modest fashion.
Ketua IV PP Muslimat NU, Ibu Hj. Siti Aniroh Slamet Effendy berpesan kepada
para fasilitator untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik lalu ‘getok tular’ menyampaikan ilmunya ke para pelaku UMKM di wilayahnya masing-masing.
Gus Ali Fahmi & tim dari Yayasan BISA membimbing langsung pelatihan bagi 30 orang peserta yang merupakan pengurus wilayah dan cabang Muslimat NU dari wilayah Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa Timur , DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Banten . Dengan adanya pelatihan ini para peserta diharapkan dapat menjadi fasilitator yang membantu UMKM binaannya untuk makin berkembang .
Kontributor: LuluSEY