muslimatnu.or.id. PCI Muslimat NU galang dana untuk WNI karena mengidak kanker. Farhana nama perempuan 36 tahun dikabarkan mengidap kanker payudara yang sudah ditanggungnya selama tiga bulan. Galang dana ini terdorong oleh rasa peduli terhadap penderitaan Farhana, WNI asal Cilacap Jawa Tengah, PCI Muslimat NU Malaysia menggalang bantuan dari warga Indonesia di Malaysia.
“Ia belum pernah ke dokter. Mungkin tidak berani, sebab ia memang belum mempunyai dokumen resmi,” tutur Dra. Mimin Mintarsih, Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Rabu (30/12) kemarin. Ketika mendapat kabar tentang Farhana, lanjut Mimin, PCI Muslimat NU Malaysia langsung bergerak melakukan penggalangan dana. Selain itu juga membuatkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Passport) untuk anaknya dengan bantuan KBRI.
“Alhamduliah untuk SPLP dalam 3 hari sudah selesai.”
Adapun untuk kepulangannya, PCI Muslimat NU Malaysia nanti akan bekerjasama dengan SARBUMUSI (Sarikat Buruh Muslim Indonesia).
PCI Muslimat NU Malaysia ini juga menyerahkan bantuan kepada Farhana berupa uang sebanyak RM 1.860 yang setara dengan kurang lebih Rp 6.000.000.
Farhana sendiri yang kini tinggal di Puchong sebenarnya adalah seorang perempuan berkeluarga. Ia menikah dengan seorang lelaki asal Nigeria, dan akhirnya mempunyai satu orang anak berumur 9 tahun. Malangnya, sang suami sendiri kini telah meninggalkannya sekitar 7 tahun lalu.
“Apa yang kami tangkap adalah bahwa yang dia inginkan sekarang hanya pulang ke kampung halaman,” tambah Mimin dan pengurus Muslimat ketika membesuk Farhana Selasa (29/12) kemarin.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Ketua PLT Tanfidiyyah PCINU Malaysia Ust Rudy Mahfudz
Apa yang dialami Farhana mewakili satu dari sekian penderitaan WNI di Malaysia. Ketika kanker payudara adalah termasuk penyakit mematikan, perempuan siapa saja yang menderitanya pasti merasa takut dan sedih. Apalagi jika ia di luar negeri dan juga hidup tanpa suami yang mendampinginya.
“Harapan saya semoga Ibu Farhana diberi kesabaran, ketabahan dalam menghadapi ujian ini. Terus menjaga shalat dan membaca istighfar,” pungkas Mimin menasihati. (Mimin/Aziz)