Kuala Lumpur – Untuk yang kedua kalinya, pada awal tahun 2025, PCI Muslimat NU Malaysia berhasil menyelenggarakan program umrah bersama.
“Sebelumnya, kami 5 orang para pengurus di PCI Muslimat NU Malaysia sudah melakukannya pada 2022. Alhamdulillah sekarang bisa kembali lagi ke sini [Makkah dan Madinah] dengan sehat dan perencanaan program yang lebih baik,” tandas Dra. Mimin Mintarsih, Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Senin (13/1) kemarin.
Pada program kali ini, yang diberikan kesempatan untuk mengkoordinir segala keperluan administrasi dan akomodasi adalah Almizan Travel & Tours. Perusahaan travel ini dimiliki oleh Ali Trimahno, seorang kader NU yang bertempat di Shah Alam, Selangor. Para jamaah yang terdiri dari 52 orang dilaporkan merasa puas dengan layanan yang diberikan. “InsyaAllah saya akan umrah lagi dengan membawa keluarga yang ada di kampung,” tandas Agung, salah satu peserta program.
Menanggapi kesan positif dari para jamaah, Dra. Mimin Mintarsih, Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, menyatakan kegembiraannya. “Saya sangat berpuas hati dengan jamaah yang penuh semangat dan sabar dalam beribadah selama di Mekkah dan Madinah walaupun sebagian dalam kondisi demam, batuk, atau pun pilek”
Mimin turut berpesan kepada seluruh jamaah agar menjaga amalan yang sudah dilakukan ketika umrah dapat dilakukan secara istiqamah ketika kembali di rumah. Selain umrah, PCI Muslimat NU Malaysia juga mengadakan ramah-tamah dengan PCI Muslimat NU Arab Saudi.
Disampaikan oleh perwakilan PCI Muslimat NU Arab Saudi bahwa mereka berterima kasih atas kedatangan rombongan PCI Muslimat NU Malaysia yang ke tiga kalinya. Kesempatan tersebut, lanjutnya, perlu ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih bermanfaat bagi masing-masing pihak.
Selain itu pula, diadakan juga program sedekah berupa 350 nasi ayam dan nasi Arab yang diberikan kepada jamaah umrah dari berbagai negara yang memerlukan. Dalam konteks lebih jauh, program ini juga dimaksudkan sebagai dorongan moral kepada para PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Malaysia yang sebelumnya dianggap tidak bisa dan tidak boleh melakukan umrah.
“Memang benar demikian [yaitu sebagai dorongan moral]. Sebagian yang ikut dalam program umrah bersama ini adalah mereka para pekerja migran. Dan alhamdulillah, kenyataannya mereka bisa dan mampu untuk melakukan umrah,” terang Mimin. Program umrah bersama ini berlangsung selama 12 hari, yaitu 1 hingga 12 Januari 2025.
#(Mimin/Aziz)
