muslimatnu.or.id. PC Muslimat NU Sidrap galang dana dan donasi untuk korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat. Bantuan tersebut kemudian disalurkan di Posko Kemenag Sidrap. Diharapkan bantuan ini mampu meringankan beban bagi mereka yang ditimpa musibah bencana.
Menurut salah satu pengurus PC Muslimat yang juga Kepala Madrasah Ma’had DDI Pangkajene Sidrap, Haryani Ilyas bahwa seluruh anggota dan pengurus Muslimat turut serta dalam mengumpulkan donasi.
“Tak terkecuali Ketua PC Muslimat Hj. Maryam Akkas yang didampingi sekertarisnya Sudarta Sunudi turun langsungsaat ini lagi menghimpun seluruh bantuan, terang Haryani, seperti dilansir laman bugispos.com pada Senin (18/1/2021)
Penggalangan donasi tidak hanya di lingkungan anggota Muslimat NU saja tetapi masyarakat sidarp sendiri maupun lingkungan keluarga besar Nahdlatul Ulama setempat.
Ibu Haryani menambahkan bahwa bantuan PC Muslimat NU Sidarap galang donasi ini diberikan di posko bantuan Kemenag Sidrap. “ Bantuan itu berupa uang tunai, mie instan, air minum kemasan, peralatan mandi/cuci, beras, pakaian, dan setelah terkumpul semua rencananya akan di satukan dengan barang yang terkumpul di posko bantuan Sulbar Kemenag Sidrap,” jelas Haryani.
Gempa dengan kekuatan magnitudo 6,2 yang mengakibatkan ratusan masyarakat kehilangan tempat tinggal dan barang berharga hingga nyawa. Bencana gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat merenggut korban jiwa dan berbagai kerusakan.
Disebutkan ada dua kali gempa dengan kekuatan yang besar terjadi dalam waktu yang berdekatan sehingga banyak korban jiwa serta ribuan orang harus diungsikan. Gempa pertama yang dirasakan pada Kamis 14 Januari 2021 pada jam 13:35:49 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,9 dan kedalaman 10 KM.
Gempa kedua terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari tepatnya pukul 01:28:17 WIB dengan kekuatan yang lebih besar yaitu magnitudo 6,2 dan kedalaman 10 kilometer. Dalam catatan Pusat gempa kedua berada di darat dengan posisi 6 kilometer timur laut Majene dan lokasinya berada di 2.98 lintang selatan dan 118.94 bujur timur.
Akibatnya ratusan bangunan runtuh, ribuan orang mengungsi dan puluhan orang meninggal dunia.