muslimatnu.or.id. PC Muslimat NU Semarang mendeklarasikan Saya Perempuan Anti Korupsi. Hal ini dilakukan untuk menekan penyalahgunaan anggaran, dengan menanamkan kejujuran yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
“Aktifitas kader Muslimat ini banyak berkaitan dengan anggaran. Baik dari kas, bantuan pemerintah, CSR (Coorporation Social Responsibility) dari perusahaan, apalagi aktifitas kader di luar organisasi Muslimat,” ungkap Ketua PC Muslimat NU Kota Semarang, ibu Hj Muslimatin Djatmiko dalam deklarasi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di gedung Aula PCNU Kota Semarang, Senin (10/1/2022).
Menurut ibu Hj Muslimatin, Muslimat NU Kota Semarang menerima bantuan hibah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui PCNU, juga bantuan berupa fasilitasi kegiatan. Namun semua telah dipertanggungjawabkan dengan transparan.
Selain itu juga mengajak para kader untuk prihatin dalam menggunakan setiap anggaran bantuan pemerintah. “Kita (Muslimat NU Semarang,-Red) mengajak masyarakat untuk prihatin terhadap bangsa ini,” katanya.
Menurutnya, PC Muslimat NU Semarang harus membentengi diri agar terhindar dari kemaksiatan salah satunya dengan deklarasi Saya Perempuan Anti Korupsi, “Kita lakukan deklarasi ini dengan bismillah, kita niati dengan nahi munkar,” tuturnya.
“Untuk itu kita merasa prihatin dengan bangsa ini, apalagi masa pandemi, Jangan sampai angka korupsi malah meningkat, pencegahan korupsi ini harus ditingkatkan kepada para kader Muslimat NU Semarang,” tegasnya.
Sementara itu, Hj Widjayanti selaku salah satu narasumber dalam acara tersebut mengatakan kegiatan ini menyasar kepada organisasi perempuan sebab memiliki peran strategis. “Ada sekitar 29 organisasi perempuan yang tergabung di GOW Kota Semarang,” ucap ibu Widjayanti yang juga Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Semarang.
Dia juga mengaku pihaknya telah dilatih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ikut sebagai kader menyebarkan virus anti korupsi. “Ini kita paparkan bagaimana agar organisasi kita bersih dari korupsi, setelah ini panjenengan jadi agen-agen SPAK, dan sebarkan virus-virus anti korupsi,” pungkasnya. ***