PP Muslimat NU bekerjasama dengan Direktorat PD Pontren Dirjen Pendidikan Kementerian Agama RI, Rabu 28 Desember 2022 di hotel Oasis Jakarta, menggelar perhelatan akbar, Halaqoh Moderasi Beragama bagi Ustazah dan Ibu Nyai, dengan mengusung tema : Agama Dalam Dimensi Amaliyah” diikuti 200 peserta dari unsur Ustadzah dan bu Nyai secara offline dan ratusan peserta online , diikuti PC Istimewa Luar Negri dan anggota Muslimat NU sebaran Cabang di seluruh Indonesia.
Indonesia sangat unik, walaupun mayoritas penduduknya menganut agama Islam, namun para pendiri bangsa yang sebagian besar terdiri dari tokoh-tokoh muslim yang taat akan tetapi tidak menjadikan Islam sebagai ideologi negara, mereka justru memilih Pancasila sebagai falsafah bangsa dan dasar negara.
Berbagai jenis keragaman termasuk agama didalamnya rentan tumbuhnya radikalisme dan kelompok ekstrim yang semakin melebarkan sayapnya disebabkan oleh berbagai faktor antara lain ketimpangan sosial dan pemahaman agama. Masuknya kelompok ekstrim dari luar negeri bahkan masalah politik dan pemerintahan. Oleh karenanya program “Moderasi Beragama” menjadi sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat.
Muslimat Nahdlatul ‘Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan kemasyarakatan merupakan badan otonom Nahdlatul ‘Ulama (NU). Dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1946 di Purwokerto. Muslimat NU telah berkembang di 33 Propinsi, dan mempunyai 554 Cabang di tingkat Kabupaten/Kota, Anak Cabang ditingkat Kecamatan serta lebih 36 ribu Ranting ditingkat Desa atau Kelurahan dan sekitar 22 juta anggota. Dalam menjalankan program-programnya Muslimat NU memilki beberapa yayasan meliputi Yayasan Kesejahteraan (YKMNU), Yayasan Pendidikan (YPMNU), Yayasan Haji (YHMNU), Yayasan HIDMAT NU dan Induk Koperasi (INKOPAN) Annisa.
Muslimat NU sebagai organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan sangat konsen terhadap hal-hal terkait dengan kenyamanan, kemaslahatan jamaah dan masyarakat pada umumnya. Karenanya Muslimat NU merasa perlu untuk turut mensosialisasikan “Moderasi Beragama” dikalangan warga Muslimat NU khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Kegiatan ini menurut salah satu Ketua PP Muslimat NU, Nyai Hj.Nurhayati Said Agiel Siradj,MA bahwa kegiatan bertujuan untuk memberikan penguatan, pengeetahuan dan pemahaman konseptual moderasi beragama meliputi definisi, nilai dan prinsip dasar Moderasi Beragama, sumber rujukan dalam tradisi berbagai agama dan indikatornya (prinsip adil, berimbang, akomodatif, inklusif dan toleran). Kedua, Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang latar belakang dan konteks sosio-kultural pentingnya moderasi beragama. Selanjutnya juga memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Strategi Penguatan serta Implementasinya dalam seluruh praktik kehidupan beragama. Tujuan pokok juga diseminasi menggerakan dan memfasilitasi ruang perjumpaan antar kelompok masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai inklusif dan toleransi (dialog lintas iman).
Adapun output yang diharapkan para Ustazah dan Ibunyai memiliki pemahaman dan komitmen terhadap bahaya radikalisme, Ustazah dan Ibu nyai berkomitmen menjadi penyampai Moderasi Beragama di Majelis Taklim / Pondok pesantrennya, serta Ustazah dan Ibunyai mendesiminasikan konsep,latar belakang dan implementasi Moderasi Beragama ke jajaran Muslimat NU ditingkat Wilayah, Cabang, Anak Cabang, Ranting, Anak Ranting, Cabang Istimewa Luar Negeri dan warga Muslimat NU.
Acara dibuka oleh Dirjen Pendidikan Agama Kemenag RI , yang hadir dan memberikan penguatan tekanan bahwa pilar-pilar moderasi konsep yang ada ditambah dengan penguatan menghormati kaum perempuan dan penguatan mendidik anak dalam rumah tangga dengan baik, jangan “ndengkik-ndengkik”, praktek moderasi beragama imbuhnya. “Ditangan ibu-ibu Muslimat NU yang tangguh ini saya yakin kekuatan dimulai dari mendidik anak dengan tanpa hentakan, bentakan akan melahirkan tokoh-tokoh besar, dan sejarah sudah membuktikannya” imbuh Dr.Anis dari Kementerian Agama RI,, sebelum membuka halaqoh secara resmi.
By : Azzah Zumrud Muallif