muslimatnu.or.id. Sebuah acara digelar oleh itu ibu-ibu Muslimat NU Anak Ranting Paluombo, Desa Sumber Salak, Kecamatan Ledokombo. Kegiatan yang berlangsung di serambi masjid Al Baitul Amin Al Huda diikuti oleh puluhan orang. Terdengar dengan jelas mereka serempak melafadzkan ya amanul khoifin, aminna mimma nakhof.
Namun tidak hanya membaca Selawat Diba ‘dan istighotsah mendoakan bangsa, masyarakat dan keharmonisan keluarganya, para ibu ini juga gerakan ketahanan pangan keluarga dengan bercocok tanam di pekarangan.
Acara “muslimatan ‘ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin Bu Kurnia, dengan membaca doa dari buku“ Perawatan Jenazah dengan Tahlil dan Doa-doa ”yang diterbitkan PCNU Jember.
Kegiatan tidak berhenti disitu. Usai berdoa, para ibu Muslimat Paluombo mencapai kemandirian pangan. “Salah satu cara mencapai kemandirian pangan keluarga adalah dengan menanam sayuran di pekarangan rumah masing-masing.
Anggaran belanja sayuran harian kemudian dapat digunakan untuk membeli lauk bergizi bagi keluarga. Dengan membuat berkebun keluarga, para ibu turut serta meringankan beban beban ekonomi keluarga saat pandemi, “tutur Fitri salah satu kader Muslimat Anak Ranting Paluombo ini. Seperti dilansir laman Ledokombo, pcnujember.or.id
Gerakan yang bertema “Berkebun bersama Keluarga Bahagia” adalah memanfaatkan pekarangan sekitar rumah untuk berkebun. Dengan menggunakan plastik bekas sebagai tempat media tanam, potongan sayuran yang selama ini sebagai sampah juga dapat digunakan sebagai bibit. Para ibu juga diajak memanfaatkan air cucian dan sampah sayuran. Kemudian ajakan para ibu muslimat menghitung uang yang terkumpul jika kemandirian pangan keluarga telah tercapai.
Gerakan ini mulai berlangsung sejak dua minggu lalu (13/9/2020) berkat dukungan multipihak, baik Kemenag Jember, Tanoker, dan Kampung Zakat. Menurut Nyai Latifah, menanam bersama keluarga penting untuk menjaga kerukunan rumah tangga dan mencapai ketahanan ekonomi keluarga di masa pandemi ini.
Menanam sayur mandiri juga bertujuan menjamin gizi anak tercukupi dengan aneka nutrisi. “Anggaran belanja sayur dapat digunakan untuk membeli lauk untuk menunjang gizi anak,” tutur pembina 11 titik pengajian ibu-ibu di Paluombo ini.