Pelaksanaan program dikemas dengan nama giat “Muhibbah Bersama” digagas pengurus perangkat Muslimat NU, yaitu HIDMAT MNU (Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim) Muslimat NU Pusat. Rihlah dan Muhibbah Bersama dilakukan tanggal 16-17 Agustus 2024, bertepatan 17 Agustus 2024 HUT RI ke-79 menjadi momentum penting mengenang jasa para pejuang kemerdekaan RI.
Muhibbah putaran kali ini adalah dalam rangka melanjutkan kebiasaan tradisi baik bersilaturahmi, sowan ibu Nyai dan ziarah para wali dipadu dengan program khusus didalamnya yaitu Riyadhoh dan doa bersama), Riyadhoh menjadi kebutuhan dan karakteristik warga Muslimat NU, HIDMAT Muslimat NU menjadi wadah riyadhohnya ibu-ibu Muslimat NU.
Sasaran dan titik tujuan utama kegiatan ini adalah mengikuti dan menghadiri kegiatan Kajian Akhlak & Sholawat bersama Al-Sheikh Al-Sayyid Afeefudin Al-Jailani (Pemegang Utama Mutawalli Masjid & Maqam Sultanul Awlia Al Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani – Baghdad Irak) dan Gus Hafidz (Majelis Syubbanul Muslimin), Jumat 16 Agustus 2024 Pukul 13.00 di Ruang Utama Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, yang diadakan secara akbar dan terbuka untuk umum dan dilanjutkan dengan sowan di kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU bertepatan dilaksanakan pemberian Ijazah dan pertemuan khusus Al-Sheikh Al-Sayyid Afeefudin Al-Jailani bersama ibu-ibu Muslimat NU dari unsur PP Muslimat NU, Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Timur dan Cabang se Jawa Timur, acara terasa penuh berkah dan makna untuk penguatan spiritual dan akidah men-tauhidkan Allah Swt.
Wejangan Syaikh as-Sayyid Affefuddin terkait materi Ahlak yang disampaikan di Masjid Al-Akbar Surabaya , beliau mengutip salah satu kisah seorang ayah yang menasihati putranya. Ada tiga pesan yang disampaikan : Makanlah makana yang paling lezat, Tidurlah ditempat yang paling nyaman, dan Tinggallah di rumah yang paling indah.
Menurut syaikh Pesan pertama yang maksud “makanlah makanan yang paling lezat” adalah makan atau minum saat kita sangat haus dan lapar, karena apapun jenis makanan dan jenis minuman sekalipun sangat sederhana atau murah harganya ketika dimakan oleh orang yang sedang lapar atau sedang haus, maka terasa begitu nikmat. Sebagaimana halnya orang yang sedang berbuka puasa, air seteguk yang masuk ke mulut akan membuat hilang semua rasa dahaga dan begitu terasa nikmat. Pesan yang tersirat adalah menganjurkan makan saat kita sedang lapar atau bahkan bisa jadi dianjurkan membiasakan puasa. Pesan kedua “Tidurlah ditempat paling nyaman” maksudnya, saat seseorang pulang kerja seharian dengan berbagai macam aktifitas yang menguras tenaga kemudian kembali ke rumah untuk beristirahat sehingga bisa tidur nyenyak sekalipun alas tempat tidur yang dipakai hanya sehelai tikar. Inilah yang dimaksud dengan tempat tidur yang paling nyaman. Pesan yang bisa ditangkap dari pernyataan ini kita dianjurkan selalu beraktifitas, bekerja dan berusaha sesuai dengan profesi masing-masing, karena hakekat hidup adalah berjuang dan itu semua merupakan bagian dari perjuangan. Pesan ketiga, “Tinggallah di rumah yang paling indah” maksudnya, kita tinggal di lingkungan di mana seisi rumah, lingkungan sekitarnya, maupun di lingkungan yang jauh semuanya saling mencintai. Ketika seseorang berbuat kebaikan kepada semua orang maka orang pun akan mencintainya, sebagaimana ketika seseorang menolong orang lain dengan bersedekah, maka akan timbul rasa cinta dari orang yang dibantu kepada orang yang membantu.
Kegiatan ini terkait dengan kegiatan sebelumnya yang dilakukan yaitu Launching Manaqiban dan Riyadhoh sholat sunat hajat 100 roka’at, di kediaman Ketua Umum PP Muslimat NU, Ketua Badan Pembina Yayasan HIDMAT Muslimat NU Pusat Hj.Khofifah Indar Parawansa.
Selanjutnya kegiatan Muhibbah dilanjutkan dengan ziarah dan riyadhoh doa bersama di makam wali Sunan Ampel, dibimbing langsung “jimatnya” Muslimat NU ibu Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid binti KH.Abdul Wahab Chasbullah, giat sebelumnya diawali dengan kunjungan dan bermalam di Kantor Wilayah Muslimat NU Jawa Timur.
Ziarah selanjutnya ke makam aulia Syaikhuna Kyai Kholil Bangkalan Madura yang disambut hangat dan baik oleh Pengurus PC Muslimat NU Kab. Bangkalan , menambah bermaknanya kunjungan dan silaturahim yaitu dilanjutkan kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Ashomadiyah Bangkalan.
Muhibbah selanjutnya ziarah Waliyullah Ainul Yakin atau Sunan Giri. “Muhibbah dalam rangka riyadhoh bersama ini menjadi momentum yang sangat berkesan dan menjadi ajang keakraban khususnya pengurus HIDMAT Muslimat NU Pusat”, imbuh jajaran Ketua HIDMAT MNU Pusat Dr.Hj.Romlah Widayati, MA.
Oleh: A-Zhoem