muslimatnu.or.id. Komunikasi yang baik menjadi salah satu kunci sukses dalam berorganisasi, berumah tangga maupun dalam masyarakat. Inti dari berkomunikasi tidak hanya pandai bicara tetapi juga cara mendengar.
Hal itu dikatakan oleh M. Sulistio Qinsani,seorang pakar komunikasi dalam webinar yang berjudul Diskusi Komunikasi : Seni dan Etika Menjadi Pendengar dan Pembicara yang Baik yang diselenggarakan oleh Yayasan Kesejateraan Muslimat Nahdlatul Ulama (YKM NU). Dalam acara yang dipandu oleh M Reza Sudomo ini, Sulistio menekankan bahwa kemampuan menjadi pedengar yang baik kunci dalam berkomunikasi.”Semakin banyak berinteraksi maka potensi gesekan akan semakin sering terjadi. Potensi gesekan ini bermula dari komunikasi. Salah satunya adalah dengan menjadi pendengar yang baik,” ujar Sulistio.
Menurutnya menjadi pendengar yang baik lebih bisa orang yang ada di sekitar. “ Jadi dalam berkomunikasi itu adalah bermitra. Bukan menang kalah. Konsepnya adalah menang-menang. Misalnya kita berkomunikasi dengan anak kita, caranya harus sejajar bukan menang kalah. Kita sebagai atasan juga sama dalam berkomunikasi untuk belajar mendengarkan. Dengan cara mendengarkan kita lebih bisa memahami apa yang dimaksud oleh lawan bicara kita,” tambah Sulistio.
Sulistio menambahkan bahwa selama ini banyak orang dididik hanya menulis, membaca dan bicara. “ Kita jarang sekali didik untuk mendegarkan. Ini menjadi salah satu sebab mengapa komunikasi kita tidak efektif,”ungkapnya
Sementara itu dalam sambutannya Ketua YKM NU, ibu Hj. Endang Umar menekankan bahwa adalah hal penting dalam berorganisasi. “Salah satu yang paling penting adalah kemampuan kita untuk mendegarkan. Dan ini bisa menjadi modal untuk kita berorganisasi menjadi lebih baik,” ungkap ibu Hj. Endang Umar.
Turut memberikan sambutan pembina Muslimat NU, Ibu Nyai Hj. Machfudzoh Ali Ubaid dan dr.Umar Wahid. Acara ini diikuti oleh 300 peserta dari seluruh Pengurus Muslimat NU se Indonesia dan luar negeri diantaranya Hongkong, Taiwan, Arab Saudi, Inggris Sudan dan lain sebagainya.