(8 Agustus 2023), Tujuan pernikahan dalam Islam adalah ibadah, yang menentramkan, menenangkan dan penuh rasa kasih sayang. Pernikahan dalam Islam merupakan ibadah jangka panjang. Oleh karenanya, kebahagiaan keluarga dimana kasih sayang antara suami dan istri adalah nikmat dari Allah Swt yang memantapkan hati pasangan suami-istri untuk saling mencintai dan menyayangi dalam ikatan rumah tangga, adalah juga menjaga dan menambah semangat beribadah kepada Allah Swt.
Perjalanan panjang mengarungi bahtera rumah tangga membutuhkan daya tahan dari pasangan yang menjalaninya, mereka diharapkan memiliki ketahanan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hal spiritual, intelektual, emosional dan sosial. Dan, pada waktunya, pasangan suami istri akan bertambah peran menjadi seorang ayah dan ibu, setelah diberi amanah berupa anak, buah hati dari Allah SWT, maka upaya merawat kebahagiaan keluarga meliputi upaya menjaga keharmonisan rumah tangga, termasuk pengasuhan anak-anak dalam keluarga dan hubungan suami isteri yang baik, memelihara nama baik keluarga, pembagian peran dalam keluarga bagi seluruh anggota rumah tangga, yang pada gilirannya akan membangun kebiasaan dalam keluarga dan akan membentuk karakter anak-anak dalam keluarga.
Melihat pasangan secara setara, sebagai kelebihan yang Allah berikan dimana masing-masing baik suami atau isteri memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dapat saling menghargai dan saling melengkapi, serta berbagi peran dalam mengemban tugas dan tanggung jawab merawat kebahagiaan keluarga. Saling menghargai antara suami isteri adalah sebagaimana hadis yang menyebutkan bahwa “orang-orang yang bertakwa menurut Al-Qur’an adalah orang-orang yang berbuat baik kepada pasangannya, dalam perbuatan maupun perkataan mereka”.
Dan karena pada waktunya, pasangan suami istri akan bertambah peran menjadi seorang ayah dan ibu, setelah diberi amanah berupa anak, buah hati dari Allah SWT, maka upaya merawat kebahagiaan keluarga juga perlu diiringi doa agar suami atau isteri selalu menjadi penyejuk hati bagi pasangan, juga diikuti dengan doa agar anak-anak selalu menjadi penyejuk hati bagi orang tuanya. Dalam banyak literatur, mengingat di zaman modern banyak orang tua bekerja, sehingga ayah dan ibu memiliki waktu yang terbatas untuk mengasuh anak-anak, maka mengelola waktu bersama keluarga secara berkualitas menjadi penting untuk merawat kebahagiaan keluarga.
Majelis ilmu tentang Merawat Kebahagiaan Keluarga dapat meningkatkan kualitas keluarga kita dan peran positif dari masing-masing anggota keluarga. Semoga Muslimat NU selalu berada dalam lindungan Allah SWT, keberadaannya dirasakan dan diakui oleh banyak pihak, serta semakin bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara. “Semoga seluruh kegiatan dan program Muslimat NU serta apa yang sudah, sedang dan akan kita lakukan menjadi amal soleh kita semua di hadapan Allah SWT serta mendapat keredhaan Allah dan mendapat pahala disisi Allah SWT. Aamiin”.
Hal tersebut disampaikan dengan rinci oleh Ketua Periodik PP Muslimat NU Hj. Ariza Agustina, SE, MSi (Ketua VIII Bidang Tenaga Kerja) mewakili Ketua Umum PP Muslimat NU Hj.Khofifah Indar Parawansa dalam sambutan online yang dirilis resmi dalam tajuk kegiatan rutin Muslimatan NU bentuknya Sima’an online (menyimak bacaan al-qur’an yang dibacakan oleh hafidhoh/penghafal qur’an) juz 9 secara tartil. Kemudian disambung dengan taklim virtual rutin yang diprakarsai Yayasan HIDMAT MNU (Himpunan Da’iyah dan Majelis Taklim Muslimat NU) Pusat dengan platform zoom dihadiri oleh Ibu-ibu jema’ah Majelis Taklim dan pengurus serta warga Muslimat NU dari dalam negri dan cabang luar negri.
@By : Azzah Zumrud Muallif