Jelang Kongres XVIII Muslimat NU, PP Muslimat NU kembali menggelar Bedah Buku Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari : Pemersatu Umat Islam Indonesia. Hari ini Rabu (18/12/2024), di Hotel Internasional Banjarmasin Kalimantan Selatan.
Kongres Muslimat NU mendatang menjadi pengingat tentang nilai-nilai ke-NU-an sebagaimana digagas oleh pendiri NU Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari dalam Qanun Asasi.
Qanun Asasi ini bahkan menjadi mukadimah di AD ART Muslimat NU, bagaimana beliau mengajak kita semua untuk jangan pernah terpecah belah. Inspirasi yang selalu beliau sampaikan adalah persatuan dan persaudaraan.
Acara ini merupakan acara ke-3 dari 5 titik putaran bagian dari rangkaian road to Kongres Muslimat NU, pada 12 Februari 2025. Acara ini diselenggarakan oleh PP Muslimat NU bekerjasama dengan PW Muslimat NU Kalimantan Selatan dan menghadirkan narasumber KH. Abdul Hakim Mahfudz, Ketua PWNU Jawa Timur sekaligus penulis Buku “Pemersatu Umat Islam Indonesia” yang memiliki keahlian di bidang sejarah Islam Indonesia. Acara dipandu oleh Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag. Wakil Rektor I, Bidang Akademik Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ketua Yayasan HIDMAT Muslimat NU Pusat.
Buku ini mengupas perjalanan hidup dan pemikiran salah satu tokoh besar Indonesia, KH. M. Hasyim Asy’ari, yang dikenal sebagai pendiri Nahdlatul Ulama dan pejuang pemersatu umat Islam di tengah perjuangan kemerdekaan bangsa.
“Kita berada dikota Banjarmasin dimana 88 tahun lalu menjadi saksi Muktamar ke-11 pertama NU diluar pulau Jawa yaitu pada tahun 1936, melahirkan deklarasi atau keputusan alim ulama tentang bentuk negara. Dari situlah lahirnya Indonesia pada 17 Agustus 1945″, demikian kata sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. KH. A.Hafiz Anshary AZ, MA Rektor Institut Agama Islam Darussalam Martapura sekaligus membuka acara.
Dalam diskusi, narasumber menyoroti peran KH. M. Hasyim Asy’ari dalam membangun pendidikan Islam, memperjuangkan kemerdekaan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah keberagaman bangsa. Pesan utama buku ini adalah pentingnya persatuan, toleransi, dan kontribusi nyata umat Islam dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia.” ucap KH. Abdul Hakim Mahfudz.
Peserta juga diajak memahami pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari yang relevan dengan tantangan umat Islam masa kini, terutama dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. Seperti pesan yang disampaikan oleh Ibu Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si selaku Ketua Umum PP Muslimat NU “Mengajak para Ibu, untuk bisa memaksimalkan pendidikan di era digital supaya anak-anak jangan sampai terjebak dalam dunia digital, seperti belajar bahasa Arab atau huruf-huruf Al-Qur’an agar dapat mendampingi putra dan putrinya sehingga tidak hanya mengetahui cara membaca namun juga dapat menulis huruf-huruf Arab tersebut. Ini dapat diajarkan sejak usia dini melalui PAUD-PAUD Muslimat NU’, imbuh Ketua Pembina Yayasan perangkat berbadan hukum YPM,YHM,YKM, HIDMAT dan Inkopan di Muslimat NU Pusat ini.
Acara ini menarik perhatian puluhan peserta anggota Muslimat NU baik yang menghadiri acara secara offline maupun online yang berlangsung mulai pukul 09.00 wib hingga selesai diakhiri dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif dan penandatanganan buku oleh narasumber.
Melalui acara ini, diharapkan generasi muda semakin mengenal sosok KH. M. Hasyim Asy’ari dan menjadikannya sebagai teladan dalam berjuang untuk agama dan bangsa.
By : Novi,Azzah