• Advertise
  • Careers
  • Hubungi Kami
Kamis, Mei 19, 2022
Muslimat NU
Advertisement
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • UCAPAN
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK
  • HIKMAH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • TOKOH
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • UCAPAN
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK
  • HIKMAH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • TOKOH
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU
No Result
View All Result
Muslimat NU
No Result
View All Result
Home TOKOH

Mahmudah Mawardi & Sepak Terjang Politikus Perempuan di Pemilu 1955

7 November 2019
in TOKOH
0
Mahmudah Mawardi & Sepak Terjang Politikus Perempuan di Pemilu 1955
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Pada 1952 Nahdlatul Ulama memutuskan berpisah dari Masyumi dan membentuk partai sendiri. Setelah itu kedua partai terlibat perselisihan tajam. Salah satunya disebabkan NU berupaya menarik kembali anggotanya yang telah memegang jabatan penting di Masyumi.

NU juga mengalami problem internal yang rumit. Dalam Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1967 (2003), Greg Fealy mencatat di tahun pertamanya menjadi partai, NU ditimpa banyak persoalan. Partai ini tidak memiliki program kebijakan yang jelas. Administrasinya kacau balau, ditambah keterbatasan dana dan aktivitas ekonomi yang mandek sejak masa pendudukan Jepang. Akibatnya, sejak paruh kedua 1940-an, jumlah keanggotaan NU anjlok dan hanya menyisakan 51.000-an anggota di tahun 1952 (hlm. 145).

RelatedPosts

Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional

Lagu Wajib Nasional : Syubbanul Wathan dan Shalawat Badar di Muslimat NU

Lebih Dekat Dengan Ibu Nyai Machfudhoh Ali Ubaid

Kondisi ini memaksa NU bertindak cepat. Di tengah krisis yang berkelanjutan, NU harus melakukan persiapan mendesak untuk meningkatkan jumlah anggota dengan cepat. Padahal Pemilu 1955 sudah di ambang pintu. NU hanya punya waktu kurang dari dua tahun untuk dapat meruntuhkan tembok politik yang menghalanginya.

Untuk menghadapi Pemilu 1955, NU lantas mendirikan Lajnah Pemilihan Umum Nahdlatul Ulama (Lapunu). Selain merumuskan strategi pemilu, Lapunu bertugas menyusun kriteria calon legislatif dan juru kampanye. Melalui langkah ini, NU berharap dapat merekrut lebih banyak anggota sekaligus membujuk umat Muslim untuk mencoblos tanda gambar bola bumi yang diikat tali—lambang Partai Nahdlatul Ulama.

Menjaring Pemilih Perempuan

Sejak menjadi partai sendiri, NU sama sekali tidak memiliki wakil perempuan di parlemen. Kriteria pemilihan calon yang dirancang Lapunu juga sama sekali tidak memihak kepada perempuan. Ini menuai kecaman dari anggota Muslimat NU.
Merujuk catatan Fealy, pada 1954 badan otonom NU yang mengurusi kaum perempuan itu meluncurkan tuntutan pada Muktamar NU di Surabaya. Salah seorang perwakilan Muslimat dengan tegas mengatakan bahwa NU akan rugi jika tidak mengizinkan perempuan berpartisipasi dalam politik.

“Jika ingin menjadi partai yang besar maka NU harus memberikan kesempatan kepada perempuan untuk duduk di parlemen,” tutur Asmah Syahruni dalam wawancaranya dengan Greg Fealy.

Awalnya, para kiai menolak tuntutan Muslimat dengan alasan ketidakpantasan seorang perempuan Muslim pergi berkampanye ke pelosok. Tapi, setelah melalui perdebatan sengit, NU akhirnya menyetujui tuntutan itu. Pertimbangannya: juru kampanye dan politikus perempuan bisa meningkatkan citra partai di mata pemilih perempuan.

“Tokoh-tokoh perempuan dari PNI, Masyumi, dan PKI terbukti menjadi juru kampanye yang efektif. Hanya dengan memberikan kesempatan yang sama kepada Muslimat, NU berharap akan dapat memaksimalkan dukungan dari para pemilih perempuan,” tulis Greg Fealy.

Masih menurut Fealy, anggota Muslimat yang akhirnya bisa mencalonkan diri menjadi anggota DPR, DPRD, dan Dewan konstituante sebagian besar berasal dari keluarga ulama. Mereka merupakan putri-putri kiai yang sedari kecil dididik di pesantren terkemuka.

Nyai Mahmudah dan Muslimat NU

Salah satu tokoh perempuan yang paling getol berkampanye untuk NU pada Pemilu 1955 adalah Nyai Mahmudah Mawardi. Menurut NU Online, ia merupakan salah satu tokoh Muslimat yang paling terkenal berkat kepiawaiannya membawa organisasi perempuan NU ke arah yang lebih progresif.

Berselang empat tahun setelah Muslimat NU didirikan pada 29 Maret 1946, Mahmudah terpilih menjadi ketua umumnya. Sebelumnya, putri tokoh perintis NU Solo Kiai Masjhud ini sudah pernah mengemban tugas sebagai Pimpinan Cabang Muslimat NU Solo dan ketua Federasi Wanita Islam Indonesia di Solo.

Kepemimpinan Mahmudah dalam Muslimat NU berlangsung selama delapan periode (1950-1979). Dengan demikian, ia terlibat secara langsung dalam penggalangan suara dan kampanye NU dalam Pemilu 1955 yang dilakukan Muslimat.

Berbekal didikan pesantren yang kuat, Mahmudah menggalang pendukung dari kalangan perempuan Muslim melalui cara-cara yang populis dan agamais. Di samping menggelar penyuluhan pemilu dan bakti sosial membantu keluarga miskin, Mahmudah juga aktif menyuarakan masalah-masalah perempuan terkait perkawinan, hak-hak berumah tangga dan bermasyarakat di harian Duta Masjarakat.

Sembari menyuarakan aspirasi perempuan, Mahmudah secara konsisten mengampanyekan program-program politik NU yang berlandaskan Islam.

NU Bukan Satu-Satunya

Manuver politik dengan melibatkan tokoh perempuan dalam memeriahkan kampanye Pemilu 1955 bukan hanya milik NU. Masyumi juga banyak mendulang suara pemilih perempuan Muslim dari kampanye-kampanye politik yang dilakukan Aisyiyah. Pengerahan juru kampanye perempuan memang bukan strategi baru dalam Pemilu 1955.

Pada paruh kedua 1940-an organisasi perempuan banyak bermunculan. Namun alih-alih bekerja bersama, mereka memilih berafiliasi dengan partai-partai peserta Pemilu 1955 untuk mengampanyekan kesetaraan politik. Tapi, menurut Saskia Eleonora Wieringa dalam Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia: Politik Seksual di Indonesia Pascakejatuhan PKI (2010), hak kesetaraan politik perempuan kala itu sebenarnya timbul sebagai imbalan kontribusi mereka terhadap revolusi (hlm. 160).

Kampanye yang dilakukan tokoh perempuan dalam Pemilu 1955, lanjut Wieringa, sangat efektif menarik suara dari kalangan rakyat bawah. Sayangnya, tidak banyak perempuan yang berhasil lolos ke parlemen. Dari total 257 kursi di DPR, hanya ada 19 kursi yang berhasil diduduki calon perempuan.

Meski demikian, pencapaian tokoh Muslimah dalam Pemilu 1955 tidak terlampau mengecewakan. Menurut catatan Wieringa, dari keseluruhan kursi yang berhasil diduduki perempuan, sembilan di antaranya berasal dari partai berhaluan Islam seperti NU dan Masyumi. NU berhasil menempatkan lima calon perempuan, menyamai jumlah calon perempuan dari PKI.
(tirto.id – Politik)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • WhatsApp

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Related Posts

Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional
TOKOH

Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional

23 April 2022
Lirik dan lagu "Shubbanul Wathan" karangan KH. Wahab Hasbullah dan "Shalawat Badar" karangan KH. Ali Mansur Shiddiq akhirnya tercatat hak ciptanya di Kemenkum-HAM. Sertifikat HAKI itu secara simbolis diserahkan Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH M Anwar Manshur dalam pertemuan para masyayikh di Ponpes Lirboyo, Kediri, Selasa (28/12/2021)
BERITA

Lagu Wajib Nasional : Syubbanul Wathan dan Shalawat Badar di Muslimat NU

29 Desember 2021
Lebih Dekat Dengan Ibu Nyai Machfudhoh Ali Ubaid
TOKOH

Lebih Dekat Dengan Ibu Nyai Machfudhoh Ali Ubaid

11 November 2021
Next Post
Nyai Hindun, Peletak Dasar-dasar Muslimat

Nyai Hindun, Peletak Dasar-dasar Muslimat

Muslimat NU Lakukan Fasilitasi Pendidikan Ketahanan Keluarga

Muslimat NU Lakukan Fasilitasi Pendidikan Ketahanan Keluarga

Muslimat NU Tingkatkan Keterampilan Anggotanya

Muslimat NU Tingkatkan Keterampilan Anggotanya

Rekomendasi

Hadirkan Transformasi Digital, Layanan Syariah LinkAja Perkuat Ekosistem Berbasis Syariah Melalui Kerja Sama dengan Muslimat NU dan Paybill

Hadirkan Transformasi Digital, Layanan Syariah LinkAja Perkuat Ekosistem Berbasis Syariah Melalui Kerja Sama dengan Muslimat NU dan Paybill

6 bulan ago
Hamdanah Said Terpilih Sebagai Ketua Muslimat NU Parepare

Hamdanah Said Terpilih Sebagai Ketua Muslimat NU Parepare

2 tahun ago
PCI Muslimat NU Mengadakan Webinar “Kiat Riyadhoh Warga Nahdliyin di Era Pandemi Covid 19”

PCI Muslimat NU Mengadakan Webinar “Kiat Riyadhoh Warga Nahdliyin di Era Pandemi Covid 19”

2 tahun ago
Kala Wagub Jatim Demam Panggung di Acara Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU 2020.

Kala Wagub Jatim Demam Panggung di Acara Rakernas dan Mukernas Perangkat Muslimat NU 2020.

2 tahun ago
No Result
View All Result

Channel Youtube

https://youtu.be/lxHnD_ro48Q

Highlights

Menoreh banyak penghargaan,Ibu Khofifah motivator dan uswah bagi warga Muslimat NU

Memberi pendampingan kepada masyarakat kecil,Muslimat NU teken MoU dengan BAZNAS RI

Beri kabar gembira, dakwah ala Muslimat NU

Amaliyah Ramadhan PP Muslimat NU, Berbagi dengan Kaum Dhu’afa

Tasawuf dibalik Ibadah Puasa, HIDMAT Muslimat NU Pusat gelar Taklim Virtual Nasional

Bank Sampah Binaan Bidang Tenaga Kerja PP Muslimat NU, Pilah Sampah dan Sosialisasi Pasar minyak Jelantah

Trending

PP Muslimat NU terima apresiasi dari Link Aja Syari’ah
BERITA

PP Muslimat NU terima apresiasi dari Link Aja Syari’ah

23 April 2022
0

Link Aja Syariah adalah fitur layanan uang elektronik yang dikelola sesuai kaidah-kaidah syar’i sebagaimana difatwakan dalam Fatwa...

Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional

Selamat, Ibu Khofifah masuk tokoh perempuan dunia

23 April 2022
Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional

Ibu Khofifah,Pemimpin Perempuan Nasional Prestasi Internasional

23 April 2022
Menoreh banyak penghargaan,Ibu Khofifah motivator dan uswah bagi warga Muslimat NU

Menoreh banyak penghargaan,Ibu Khofifah motivator dan uswah bagi warga Muslimat NU

22 April 2022
Memberi pendampingan kepada masyarakat kecil,Muslimat NU teken MoU dengan BAZNAS RI

Memberi pendampingan kepada masyarakat kecil,Muslimat NU teken MoU dengan BAZNAS RI

15 April 2022

Follow us on social media:

  • Advertise
  • Careers
  • Hubungi Kami

© 2019 MuslimatNU.or.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • UCAPAN
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK
  • HIKMAH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • TOKOH
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU

© 2019 MuslimatNU.or.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
%d blogger menyukai ini: