Oleh : Hj Masni BSA. SH. MM (Muslimat NU Maluku Utara).
Muslimat NU terkait silaturahim ini, dengarnya hanya sepele, namun memiliki makna dan fadhilah sangat besar. Muslimat NU dimasa PPKM dan WFH (Work From Home) dari PP MNU (Pimpinan Pusat Muslimat NU) dan HIDMAT MNU Pusat selalu memberikan pencerahan dan contoh bentuk silaturrahim, silaturruh dengan warga Muslimat NU dimanapun berada dari Wilayah,Cabang,Anak Cabang, Ranting.Anak Ranting bahkan sampai Cabang Luar Negri atau PCI (Pengurus Cabang Istimewa) dikemas dengan apik dalam bentuk silaturruh Doa dan Riyadhah Bersama rutin Hari Selasa dan Kamis melalui zoomeeting.
Adapun Silaturahmi berasal dari kata “Shilah” yang artinya “hubungan” dan “rahim” artinya “kerabat”.
Rahim sendiri berasal dari “Ar Rahmah” yang berarti “ kasih sayang”
Untuk lebih terwujudnya keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kebersamaan, kasih sayang, saling menghargai sesama manusia dan sesama warga Nahdliyyin khususnya Muslimat NU sangatlah penting adanya.
Baginda kanjeng Nabi,Rasulullah Saw. diutus ke dunia sebagai “ Rahmatan lil aalamin” ,untuk membawa rahmat bagi sekalian alam dan makhluk, juga Rasulullah diutus di muka bumi untuk memperbaiki akhlak manusia kepada yang lebih baik.
Baginda Rasulullah Saw. juga mengharuskan umat manusia secara general umum melaksanakan dan menjaga keseimbangan antara “Hablumminallah dan Hablumminannas.”
Hubungan dengan Allah Swt. yakni menjalankan perintah Allah Swt. dengan benar dan meninggalkan larangan – laranganNya.
Sedangkan menyangkut Hablumminannas kita harus menjaga hubungan baik dengan sesama kita umat Islam dengan menjaga Ukhuwah Islamiyah, maupun dengan yang berbeda agama dengan kita,ukhuwah wathoniyah.
Hal yang harus diperhatikan dalam hidup dan kehidupan, saling menjaga hati untuk tidak menjelekkan orang lain, memfitnah, iri, hasud, sombong dan penyakit – penyakit hati lainnya, demi terciptanya hubungan dan pergaulan yang baik,hal ini menjadi indikator harian dari sikap moderat, washatiyah. Segala upaya mengikuti contoh pergaulan yang dicontohkan maha-uswah baginda kanjeng Nabi, Rasulullah Saw.
Keteladanan dan tingkah laku, juga akhlak baginda kanjeng Nabi Rasulullah Saw. dengan penganut agama lain kita harus mengambilnya sebagai contoh, ikhtiar terciptanya hubungan yang penuh kasih sayang.
Ada cerita baginda Rasulullah Saw., yang menyuapi pengemis tua beragama Nasrani, yang matanya buta tidak bisa melihat, walaupun si pengemis itu menghujat beliau dan memaki beliau, mengatakan kanjeng Nabi pendusta, bukan utusan Allah Swt., tapi beliau Rasulullah Saw. membalas dengan cinta kasih, menyapa pengemis itu menyuapinya dengan sabar dan kasih sayang.
Inilah akhlak baginda Rasulullah Saw. yang terpuji yang harus ada disetiap sanubari kita untuk tetap menjaga hubungan baik dengan siapapun walaupun berbeda agama,ras,suku dan budaya.
Contoh – contoh keteladanan, perilaku Rasulullah Saw. harus tetap dilaksanakan dalam kehidupan yang beragam ini, yakni menjaga silaturahmi dengan baik walaupun kita berbeda ide,gagasan dan program.
Mengenai silaturahmi ini, Rasulullah Saw. bersabda yang artinya :
“Beribadalah kepada Allah Swt. dengan sempurna dan jangan syirik, atau menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi dengan orang tua dan saudara”. (HR.Bukhori Muslim).
Juga di dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barang siapa yang beriman kepada Allah Swt. dan hari akhir hendaknya ia memuliakan tamu dan menyambung tali silaturahmi.”
Di hadis yang lain Rasulullah Saw. bersabda :
“ Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan” (HR.Bukhori Muslim).
Demikian pentingnya hubungan silaturahmi sangat utama, karena dengan demikian umat Islam dan khususnya juga warga Muslimat NU akan kuat untuk saling membantu satu sama lain dan tidak akan tercerai berai.
Hidup ini hanya singgahan,harta, jabatan, keluarga yang kita cintai, yang kita sayangi, semua adalah titipan dan amanah dari Allah Swt. yang harus dijaga dengan baik, karena sekejap bisa ditarik kembali olehNya.
Dalam kehidupan yang kita ingin dapatkan adalah kebahagiaan, bahagia di dunia juga bahagia di akhirat.
Dengan menjaga silaturahmi hidup kita akan bahagia, tenteram, saling mengajak untuk melaksanakan kebaikan dan saling memberikan manfaat.
Untuk mendapat sahabat yang baik, dan dijauhkan dari permusuhan kita eratkan silaturahmi diantara kita, dengan menghilangkan perbedaan – perbedaan yang ada. Sebagai manusia, tentu saja tidak terlepas dari salah dan khilaf, hanya Allah-lah yang sempurna. Dengan adanya silaturahmi akan merekatkan tali persaudaraan.
Baginda Rasulullah Saw. menyuruh umat Islam untuk bersatu agar tidak bercerai berai, karena dengan silaturahmi merupakan kekuatan untuk bersatu dan saling bahu membahu.
Kalau umat Islam hidup individualis dan tidak saling membantu,maka umat Islam bisa bercerai berai dan kesatuannya akan terancam. Dengan demikian sangat dibutuhkan untuk saling bersilaturahmi.
Selain itu bersilaturahmi walaupun dengan online platform Zoomeeting online di Muslimat NU dilaksanakan rutin bisa saling tambah mengenal dan memperluas persaudaraan.
Bisa jadi awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat – sahabat atau saudara yang lain. Tanpa adanya silaturahmi, tentu hal ini sulit terjadi.
Kita tidak akan mengenal keluarga, sahabat yang lainnya padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah juga yang menjadi fungsi dari silaturahmi.
Hadis lain riwayat Abu Daud, menjelaskan sabda Rasulullah Saw., bahwa mereka yang memutuskan tali silaturahmi terancam dosa dan akan mendapatkan balasannya dari Allah Swt, seperti arti dari Hadis yang berbunyi : “Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelaku di dunia bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat dari pada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.
Di dalam Al Qut’an surat Muhammad ayat : 22, yang artinya : “Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan”.
Dari catatan diatas maka manfaat silaturahmi (baik offline maupun online) antara lain :
1. Sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Merupakan bentuk ketakwaan dan keimanan, dan salah satu caranya yakni selalu dekat dengan Allah Swt.
2. Sebagai salah satu kunci masuk surga.
Balasan lainnya bagi muslim yang menyambung silaturahmi ialah didekatkan dengan surga.
3. Diluaskan rejeki dan diberkahkan usia.
Ini juga keutamaan dari silaturahmi sesuai Hadis Nabi Muhammad Saw. yang artinya :
“ Barang siapa yg ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya,maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”
4. Terhindar dari kesusahan di dunia.
Rasulullah Saw. pernah menegaskan mengenai hukuman bagi siapa saja yang memutuskan tali silaturahmi, yakni mendapatkan balasan kesusahan di dunia.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Tirmizi yang artinya :
“Tidak ada dosa yang Allah Swt. lebih percepat alasan siksaannya di dunia, serta tersimpan di akhirat selain perbuatan zalim dan mereka yang memutuskan tali silaturahmi.
5. Dicintai keluarga.
Seseorang yang selalu menjaga silaturahmi dia akan dicintai keluarga dan kerabatnya.
Hal ini seperti sabda baginda Rasulullah Saw., yang diriwayatkan HR. Bukhori sebagai berikut :
“Siapa saja yang bertakwa kepada Tuhannya dia akan selalu menyambungkan tali silaturahmi”.
Editor : A-Zhoem