Kewajiban orang tua harus menjadikan anak-anak yang berakhlak terpuji, sholeh, tingkah laku dan karakter yang baik, agar mereka menghormati dan menyayangi orang tua, kerabat, juga orang lain, karena ini sangat di anjurkan oleh agama manapun.
Anak merupakan amanah dan titipan Allah Swt. sebagai orang tua kita mendidik, mengajarkan mereka tentang kebaikan dan meninggalkan hal – hal yg tidak baik, yang akan menghancurkan masa depan mereka.
Anak terlahir suci dan bersih, dan orang tualah yang menjadikan mereka baik atau buruk sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim “Kullu Mauludin Yuuladu ‘Alal Fitrah” artinya, “setiap anak dilahirkan fitrah /suci bersih dan kedua orang tualah yg menjadikan mereka Yahudi, Majusi atau Nasrani”.
Sebagai orang tua kita harus menjadi contoh dan panutan yang baik bagi anak-anak kita. Bila kita menyuruh mereka shalat, puasa, dan lainnya, maka kita harus laksanakan terlebih dahulu baru menyuruh mereka, jangan kita menyuruh mereka, tapi kita tidak laksanakan, contoh harian sudah masuk waktu azan shalat 5 (lima) waktu, kita malah nonton TV,main HP misalnya, ini menjadi contoh yang tidak baik yang akan terpatri dalam hati, jiwa dan benak mereka untuk berontak dan tidak mengikuti perintah kita.
Orang tua terutama Ibu, harus menjadi guru / pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya sebelum anak itu ke sekolah maupun ke tempat lain di luar rumah. Sesuai sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh HR. Muslim, yaitu, “Al Ummu Madrasatul Ula”.
Penyair hafidz Qur’an Ibrahim mengungkapkan syairnya sebagai berikut, “ Al – Ummu Madrasatul Ula, Iza A’dadtaha A’dadta Sya’ban Thayyibal A’raq” artinya, “Ibu adalah madrasah/ sekolah pertama bagi anaknya, jika engkau persiapkan dia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yg baik pokok pangkalnya”.
Peran orang tua terutama Ibu, sangat besar dan penting, walaupun orangtua/Bapak tetap harus kita hormati, dan tetap kita cintai dan sayangi, Sebagaimana sabda Rasul Saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Ada seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Rasulullah Saw. menjawab, “IBUMU”, Kemudian orang tersebut kembali bertanya lagi, Siapa lagi ? Rasulullah Saw. menjawab “IBUMU”, Orang tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, “IBUMU”. Orang tersebut bertanya lagi, kemudian siapa lagi? Rasulullah SAW baru menjawab, “ AYAH/BAPAKMU”.
Mengapa Rasulullah Saw menyebut Ibu sampai 3 (tiga) kali? Bukan berarti Bapak/Ayah tidak penting dan tidak kita hormati, tetapi kodrat dan sunnatullah, Ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui anaknya dengan kasih sayang yang tidak ada pada ayah, walaupun untuk memelihara dan mengasuh anak adalah juga tanggung jawab bersama Ibu dan Ayah.
Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah, An-Nasa’i, Imam Ahmad, Ath-Thabarani yang berbunyi, “ Bahwasanya Ia (Mu’ awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi Muhammad Saw, lalu ia berkata, “ Wahai Rasulullah Saw. aku ingin berperang dan aku datang untuk meminta petunjukmu, Nabi bersabda : apakah engkau memiliki Ibu? Dia menjawab “Iya”. Menetaplah dengannya karena surga dibawah telapak kedua kakinya”.
Allah Swt. menyuruh kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita. Jalan ini disabdakan Rasulullah Saw. dalam Hadis sahih, yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah Swt. berwasiat 3 (tiga) kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada Ibu kalian, orangtua kalian, dan berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat (didahulukan) kemudian kerabat yang dekat”.
Orang tua harus menjadikan anaknya sebagai “sahabat” bukan berarti anak semaunya kepada orang tua, tapi bila kita jadikan anak sebagai sahabat maka ada masalahnya di sekolah atau lainnya, mereka akan curhat dan sampaikan kepada kita, sebaliknya kalau tidak, mereka akan utarakan kepada teman, dan mereka melampiaskan ke hal – hal yg negatif seperti minuman keras, narkoba, pergaulan bebas dan lainnya yang merugikan dan akan menghancurkan masa depan mereka.
Dalam Al Qur’an Surat Al Isra ayat 23, yang artinya :“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada Ibu Bapak, jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali – kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ AH” dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkan kepada keduanya perkataan yg baik”.
Semoga kita dapat menjalankan hak dan kewajiban kita sebagai orang tua yang baik, sehingga anak-anak bangga dengan kita sebagai orang tuanya,marilah kita tetap mendoakan mereka menjadi yang terbaik untuk mereka.
Diantara doa-doa yang dipanjatkan :
1. Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqiina imama. Yang artinya , “Wahai Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami imam ( pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.
2. Rabbij’alni muqimassalaati wamin dzurriyyati rabbana wataqabbal du’a. Yang artinya : “Ya Rabbi, jadikan aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan Shalat, Ya Rabbi perkenankanlah doaku.
3. U’idzukuma bi Kalimaatillaahittaammaati min kullisysyaithaani wa haamatin wa min kulli aynin laammah ( HR Abu Daud). Yang artinya. : “Aku melindungi kalian berdua dengan kalimat Allah Swt. yang sempurna dari segala syaitan, hewan melata dan segala penyakit ‘Ain yang ditimbulkan mata jahat”.
Sebagai orang tua jangan bosan-bosan menasihati anak-anak dengan cara yang lembut, dengan kasih sayang,cinta kasih, jangan kasar, bicara dan menasehati dengan lembut sehingga mereka dekat dengan kita, bercanda, ingat waktu-waktu spesial mereka, berikan semangat, hargai pendapat anak, berikan penghargaan atau hadiah bila sukses, naik kelas, ulang tahun mereka walaupun nilainya tidak seberapa.
Jadikan anak kebanggaan kita yang berkarakter dan :
1. Takut dan ta’at kepada Allah Swt.
2. Berakhlak mulia,berbudi luhur
3. Sehat Jasmani, rohani
4. Sukses
5. Mandiri
7. Mampu bersaing sehat
8. Katakan “tidak” untuk segala kejahatan dan segala kekerasan
9. Prestasi harus di utamakan
10. Kebanggaan orang tua, guru, daerah masing-masing
11. Bangga,mencintai dan membela NKRI.
Oleh: Ibu Hj. Masni Bin Syech Abubakar SH. MM
(Muslimat NU Wilayah Maluku Utara).
Editor : A-Zhoem