Ada tiga golongan dalam memandang Al-Qur’an. Pertama, yaitu golongan orang beriman dan menjadikannya pedoman. Kedua, golongan yang menolak dengan penuh kesombongan. Ketiga, golongan setengah-setengah yaitu golongan munafik. Dalam ayat berikut ini diajukan tantangan kepada golongan penentang yang menganggap Al-Qur’an buatan Muhammad sendiri. Disuruhnya mereka membuat sepotong surat seperti Al-Qur’an, mengingat bahwa para penentang adalah bangsa Arab yang menguasai seni sastra yang tinggi dan terkenal dengan syair-syairnya yang berbobot, sementara Nabi Muhammad bukanlah seorang penyair atau sastrawan.
Sebaliknya apabila ternyata mereka tidak mampu membuat sebuah surat saja, meskipun sudah mengerahkan segenap “tenaga ahlinya”, mereka harus mengakui bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah, bukan ciptaan Muhammad. Maka benarlah apa yang didakwahkan oleh Muhammad, tidak bisa diingkari dan ditolak. Kalau masih juga menolak dan tidak mau menerima, mereka akan menerima siksa Tuhan di dalam neraka yang umpannya terdiri dari manusia berdosa dan batu-batu berhala yang di-tuhan-kan manusia.
Qs. Al-Baqarah : 25
وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
“Dan berikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman serta berbuat yang baik bahwa untuk mereka (disediakan) sorga yang mengalir dibawahnya air sungai. Setiap kali mereka diberi rizqi buah-buahan dari sorga itu mereka berkata (buah) ini sama seperti yang diberikan (kepadaku) sebelumnya; mereka diberikan rizqi yang serupa, dan mereka di dalam sorga mendapatkan istri yang suci, dan mereka tetap tinggal di dalam sorga.
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Sumber :
Wijaya, KH Ahmad Hamid. 1989. Penerbitan Khusus Intern NU.