Khabbab bin Arats adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang utama. Beliau memeluk Islam di awal kenabian. Disebutkan bahwa Khabab adalah seorang pandai besi dan pembuat senjata di Mekkah. Banyak kisah tentang Khabab yang berisi penderitaan ketika memeluk Islam. Sahabat nabi ini salah satu contoh tentang kesabaran dan keyakinan ketika mempertahankan keimanan. Pendek kata Khabbab adalah salah satu sahabat Rasul yang kenyang akan siksaan.
Tentang hal itu Asy Sya’bi menulis,” Khabbab telah menujukkan ketabahannya sehingga hatinya tidak terpengaruh oleh tindakan orang-orang kafir. Mereka meletakkan batu yang membara diatas punggung hingga dagingnya terkelupas.” Berbagai tindakan kekerasan yang diterimanya, membuat Khabbab pernah mengeluh kepada Rasulullah SAW.
Ia berkisah “Pada suatu hari kami menemui Rasulullah SAW di dekat Ka’bah dan berkata,”Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memintakan pertolongan bagi kami?” Rasulullah SAW pun duduk, mukanya jadi merah, lalu sabdanya: “Dulu sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang disiksa, tubuhnya dikubur kecuali leher ke atas. Lalu diambil sebuah gergaji untuk menggergaji kepalanya, tetapi siksaan demikian itu tidak sedikit pun dapat memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang disikat antara daging dan tulang-tulangnya dengan sikat besi, juga tidak dapat menggoyahkan keimanannya. Sungguh Allah akan menyempurnakan hal tersebut, hingga setiap pengembara yang bepergian dari Shana’a ke Hadlralmaut, tiada takut kecuali pada Allah Azza Wa Jalla.” Jawaban Rasulullah SAW tidak membuat keimanan Khabbab kendur, bahkan justru semakin meningkat.
Namun Nabi Muhammad pernah iba dan kemudian mendoakan melihat siksaan yang diterima Khabbab. Dikisahkan saat orang-orang Quraisy meminta bekas majikannya bernama Ummu Anmar untuk membujuk Khabbab agar keluar dari agama Islam. Ummu Anmar menyanggupinya dengan memakai jalan dialog hingga kekerasan. Bahkan perempuan itu turut menyiksa Khabbab. , Disebutkan bahwa Ummu Anmar mengambil besi panas yang menyala, lalu menaruhnya di atas kepala dan ubun-ubun Khabbab. Tak pelak Khabbab menggeliat kesakitan.
Pada suatu hari Rasulullah SAW lewat dan menyaksikan Khabbab disiksa oleh Ummu Anmar. Melihat kejadian itu Rasulullah merasa sedih, pilu dan iba hati hingga keluarlah doa darinya, “Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu kepada Khabbab!” Maka selang beberapa hari Ummu Anmar mendapatkan balasannya. Ia diserang oleh penyakit aneh yang mengerikan. Menurut sejarawan Ummu Anmar sering melolong seperti anjing. Kemudian beberapa orang memberikan nasehat kepada Ummu Anmar. Diantara nasehatnya adalah menyetrika kepalanya dengan besi menyala setiap hari.