• Advertise
  • Careers
  • Hubungi Kami
Muslimat NU
Advertisement
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK & HIKMAH
  • BINCANG TOLERANSI
  • TOKOH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • UCAPAN
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK & HIKMAH
  • BINCANG TOLERANSI
  • TOKOH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • UCAPAN
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU
No Result
View All Result
Muslimat NU
No Result
View All Result
Home BINCANG TOLERANSI

Kisah Peziarah Sufi dan Seorang Doktor Nasrani

24 Desember 2022
in BINCANG TOLERANSI
0
Toleransi: Kebutuhan  Primer Dalam Kemajemukan
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

muslimatnu.com. Dikisahkan oleh Ibnu Quddamah al-Maqdisi dalam kitab At-Tawwabin tentang peziarah sufi yang kelaparan dengan seorang dokter yang beragama Nasrani. Cerita ini dimulai ketika 40 peziarah sufi terdampar di daerah sekitar Baghdad karena bekalnya telah habis.

Mereka memutuskan berhenti dengan tanpa makanan sedikitpun. Salah seorang diantara mereka yang telah uzur usianya berkata, “Wahai kawan-kawanku, sesungguhnya Allah SWT mengizinkan hambanya berikhtiar. Carilah sekiranya ada orang yang berempati dan memberi kita makan,” pungkas sesepuh sufi itu.

RelatedPosts

Pentingnya Pendidikan Mengawal Praktek Humanisasi Ramah dan Damai

Pendidikan Keluarga Memerdekakan,Militan,Moderat dengan Akhlakul Karimah

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Kemudian salah satu diantaranya diutus pergi dan berharap ada orang yang mau membantu kesulitan makanan yang sedang mereka alami. Ia menelusuri sudut-sudut kota Baghdad dengan penuh pengharapan. Namun usahanya nihil. Karena kelelahan ia kemudian memutuskan beristirahat di sebuah toko obat yang kebetulan milik seorang Dokter Nasrani.

Suasana toko tengah ramai dan padat. Banyak pelanggan yang datang sehingga tampak dokter pemilik toko sibuk melayani. Akan tetapi di tengah kesibukannya, dokter tersebut melihat sufi duduk dengan kondisi lemas.

Dokter kemudian mendatanginya dan berkata. “Apa yang terjadi padamu, apakah anda sakit?”. Dengan sigap dokter memegang tangan utusan peziarah sufi dan dan memeriksa denyut nadinya. “Saya tahu persis penyakit yang mendera Anda,” kata sang dokter. Kemudian ia memanggil pembantunya dan memerintahkan untuk ke pasar membeli satu bungkus roti, daging panggang, dan satu kantong manisan.

Tetapi utusan para sufi itu tadi tidak melupakan para temannya. Ia kemudian bercerita bahwa ada 40 temannya yang kelaparan. Dokter Nasrani itupun kemudian berangkat bersama utusan peziarah sang sufi ditemani pembantunya. Setibanya di lokasi di mana rombongan, sang Dokter dan pembantunya tidak ikut masuk hanya menunggu di luar.

Utusan sufi itu masuk dan disambut dengan gembira. Ia berkisah bahwa dirinya ditolong oleh seorang dokter. Akhirnya rombongan sufi tahu kalau semua makanan itu pemberian Dokter Nasrani. “Jika begitu, maka apakah kalian rela menyantap makanan dari Dokter Nasrani ini dengan lahap, tanpa memberikannya hadiah sedikitpun?” celetuk sesepuh sufi.

Secara spontan, mereka saling pandang, lantas mereka menahan diri sejenak dari keinginan makan. Mereka semakin bingung, hadiah apa yang hendak diberikan sebagai balasan itu. “Berdoalah kalian semua kepada Allah, sebelum menyantap makanan pemberiannya agar si Dokter Nasrani diselamatkan dari api nereka,” ujar sespuh sufi memberikan saran. Ide brilian tersebut lantas diterima.

Lantas para sufi itu berdoa dan di dengar oleh sang dokter. Ia tergugah dengan sikap para sufi itu yang ternyata tidak rakus dengan makanan, meski mereka sangat kelaparan. Justru mereka menahan diri dan mendoakan keselamatan dirinya. Tak menunggu lama, ia segera mengetuk pintu dan masuk, lalu mengungkapkan kekagumannya dan mengucapkan dua kalimat syahadat. ( disadur dari laman pecihitam.com)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • WhatsApp

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: baghdaddokternasranisufi

Related Posts

PP Muslimat NU, kawal Moderasi Beragama Untuk Ustadzah dan Bu Nyai
BERITA

Pentingnya Pendidikan Mengawal Praktek Humanisasi Ramah dan Damai

Gelar Maulid Nabi di Masjid Istiqlal, Muslimat NU DKI Jakarta
BERITA

Pendidikan Keluarga Memerdekakan,Militan,Moderat dengan Akhlakul Karimah

PP Muslimat NU, kawal Moderasi Beragama Untuk Ustadzah dan Bu Nyai
BERITA

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Kesatuan dan Persatuan Bangsa

Next Post
Pentingnya Misi Islam yang Rahmatan Lil Alamin

Pentingnya Misi Islam yang Rahmatan Lil Alamin

Prinsip Hubungan Umat Islam Dengan Pemeluk Agama Lain

Beda Antara Terorisme Dan Jihad

PP Muslimat NU, kawal Moderasi Beragama Untuk Ustadzah dan Bu Nyai

PP Muslimat NU, kawal Moderasi Beragama Untuk Ustadzah dan Bu Nyai

Rekomendasi

BAKSOS PP MUSLIMAT NU DI KELURAHAN PENGADENGAN

BAKSOS PP MUSLIMAT NU DI KELURAHAN PENGADENGAN

Mendengar Adalah Kunci Sukses Berkomunikasi

Mendengar Adalah Kunci Sukses Berkomunikasi

FENOMENA RADIKALISME DAN STRATEGI PENANGGULANGAN MELALUI MAJELIS TAKLIM PIMPINAN PUSAT MUSLIMAT NU

PC Muslimat NU Kabupaten Bandung Barat Resmi Dilantik

PC Muslimat NU Kabupaten Bandung Barat Resmi Dilantik

No Result
View All Result

Channel Youtube

https://youtu.be/lxHnD_ro48Q

Highlights

INSPIRATOR UNTUK KAUM IBU INDONESIA

Makna kemerdekaan,”terus maju untuk Indonesia maju” bahagia di Muslimat NU

Kesucian Wanita Muslimat NU, manfaat Istinjak untuk kesehatan

HIDMAT Muslimat NU gelar Sima’an dan Taklim Virtual Nasional

PP Muslimat NU: Berbagi Kebahagiaan Dengan Berkurban

Muslimat NU terus memberikan peran dan kontribusi aktif dalam penguatan keagamaan, sosial dan kemasyarakatan.

Trending

Muslimat NU gandeng YAICI cetak generasi Indonesia emas 2045
BERITA

Muslimat NU gandeng YAICI cetak generasi Indonesia emas 2045

Isu stunting masih menjadi permasalahan di beberapa provinsi di Indonesia. Meskipun secara nasional prevalensi stunting telah mengalami...

Suasana keakraban, Pimpinan Pusat Muslimat NU terima kunjungan istri Perdana Menteri Malaysia

Suasana keakraban, Pimpinan Pusat Muslimat NU terima kunjungan istri Perdana Menteri Malaysia

Muslimat NU go internasional

Muslimat NU go internasional

INSPIRATOR UNTUK KAUM IBU INDONESIA

INSPIRATOR UNTUK KAUM IBU INDONESIA

Makna kemerdekaan,”terus maju untuk Indonesia maju” bahagia di Muslimat NU

Follow us on social media:

  • Advertise
  • Careers
  • Hubungi Kami

© 2019 MuslimatNU.or.id

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • DAERAH
    • NASIONAL
  • PERANGKAT
    • YKM NU
    • YPM NU
    • YHM NU
    • HIDMAT MNU
    • INKOPAN MNU
  • JEJAK & HIKMAH
  • BINCANG TOLERANSI
  • TOKOH
  • KONSULTASI
    • FIQH
    • KESEHATAN
    • WARIS
    • PERNIKAHAN
  • UCAPAN
  • TENTANG KAMI
    • Sejarah Singkat Muslimat NU
    • Bidang Muslimat NU
    • Susunan Lengkap Pengurus PP Muslimat NU 2016-2021
  • KONGRES XVIII MUSLIMAT NU

© 2019 MuslimatNU.or.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
%d blogger menyukai ini: