Terselenggaranya Rakor sebagai upaya menyamakan persepsi terkait dengan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesantren dalam Penanggulangan Tuberkulosis dan/atau Permasalahan kesehatan lainnya baik secara teknis maupun administrasi.
Rakor terkait kegiatan program pemberdayaan masyarakat pesantren utk penanggulangan tuberkolosis yang diadakan pada tanggal 14 september 2021, yang dihadiri sekitar 400 participant. Acara dihadiri drg Hj. Ulfa Masfufah. MKM, sekum PPMNU dan juga sebagai tim perencana Germas 2021; dr Hj. Erna Yulia Soefihara sebagai ketua bidang kesehatan PP MNU dan juga sebagai ketua Tim Germas 2021, dan Hj. Asna Nelly A.Wahid, Sekretaris Bidang Kesehatan PPMNU dan juga Sekretaris Tim Germas 2021, serta semua Tim Swakelola program Germas 2021.
Acara dihadiri pula PW MNU dari 3 provinsi (Jabar, Jateng dan Jatim), PC MNU dari lokus kegiatan di 7 Kabupaten (Kuningan, Sumedang, Banyumas, Purbalingga, Malang, Jombang dan Lamongan), PAC MNU dari beberapa lokus, kemenag provinsi (Jabar, Jateng dan Jatim), perwakilan Kemenag Kabupaten dan Kepala Dinkes Kabupaten.
drg Hj. Ulfa Masfufah. MKM, sekum PPMNU dan juga sebagai tim perencana , mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu semua atas kebersamaan, kehadirannya pada Rakor yang diselenggarakan secara daring via zoom ini, “Insyaallah program akan dimulai dan selesai di akhir tahun ini, semoga november sudah menyelesaikan dan sampai laporan”, jelasnya.
Beliau berharap adanya kebersamaan dari bapak ibu Dinkes Kabupaten Kota, “kami mohon bantuan kerja sama dan pendampingan kepada ibu2 muslimat di cabang2 yang ikut dalam program ini, sehingga capaian output ataupun target dari program ini dapat tercapai dan mudah2an tidak hanya dalam program ini, tetapi kerja sama atau koordinasi antara Muslimat dan Dinkes setempat memang harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Program Germas 2021 kali ini , kegiatannya difokuskan pada pesantren, karena kuncinya di pesantren ini adalah komunitas yang mudah utk di intervensi dan harus dari kalangan internal dari MNU sendiri dan karena itu harapannya di pesantren yg bisa meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga peningkatan PHBS dalam kehidupan new normal ini pada lingkungan sekitar masyarakat pesantren tersebut dan juga di lingkungan pengurus2 Muslimat NU
Target program ini tidak hanya pada siswa ataupun santriwati dari pesantren, tapi juga pada pengasuh, guru dan semua yang terlibat serta masyarakat sekitar pesantren tsb dan juga bisa diperluas sampai ke seluruh cabang, maksudnya tingkat kabupaten di MNU yg ada di PC tsb.
“Semoga kita bisa sama2 mensinergikan kerja dan ikhtiar bersama ini sebagai pengabdian kita untuk kemaslahatan umat bersama”, harap drg Hj. Ulfa Masfufah. MKM
Selanjutnya Ketua Bidang Kesehatan PP MNU dan juga sebagai Ketua Tim Germas 2021, dr Hj. Erna Yulia Soefihara, menegaskan bahwa sudah lumayan lama adanya kerja sama MNU dengan Kemenkes RI khususnya Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat. “Alhamdulillah untuk tahun ini mendapatkan kepercayaan dari Promkes dengan lokus 7 Kabupaten, dari 3 Provinsi yg ada. Karena untuk Provinsi lain Promkes Kemenkes sudah bekerja sama dengan Ormas yang lain, seperti Aisyiyah, PBNU, Muhammadiyah dsb”.
Kerja sama yang sudah memasuki tahun ke 7, karena mulai dari 2016, dengan program awalnya Germas, Pencegahan Stunting. “Terakhir kmrn tentang penanggulangan Covid 19, dan tahun ini masih dalam program yang sama tapi lebih fokus ke TBC, tapi pada intinya adalah PBHS dan Germas, dimana TBC tdk terlepas dari Germas”, jelasnya lagi.
“Kami menggandeng kemenag, dinkes provinsi, puskesmas dll krn keterkaitan dengan program ini, dimana karena pesantren yang menjadui sasaran kita, otomatis kemenag harus mengetahui apa yang dilakukan oleh muslimat, bekerja sama dg para perwakilan dari pesantren atau kemenag kabupaten, melibatkan Dinkes Kabupaten dan juga Puskesmas disekitar lokus pesantren. Beberapa kegiatan ada yang dilakukan offline, dan yang jadi panitia adalah PCMNU di kabupaten tsb, bersinergi dengan Dinkes kabupaten yang mana seluruh kegiatan dari pelaksanaan kerja sama antar Dinkes dengan PC MNU melibatkan Ponpes dan Puskesmas,” tambah dr Hj. Erna Yulia Soefihara.
Ditambahkan pula oleh drg Widyawati Garini, M.Kes, mewakili dari Promkes Kemenkes RI, bahwa, “ukuran keberhasilan impact salah satunya meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat pesantren terkait dengan permasalahan kesehatan prioritas yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat Pesantren”.
Apresiasi dan ucapan terimakasih, karena sudah berkoordinasi dan siap bekerja sama juga diungkapkan oleh kemenag Provinsi, kemenag kabupaten dan dinkes provinsi maupun dinkes kabupaten di acara Rakor via zoom ini.
Selanjutnya acara Rakor secara daring tsb di akhiri dengan do’a oleh Dra. Hj. Nurhasanah Arifin dan ditutup oleh Hj Asna Nelly A. Wahid, selaku MC dan juga sekretaris PPMNU, beliau juga mengharap support dan doanya untuk kemudahan melangkah kedepan.
*Kontributor: ENR