muslimatnu.or.id. Pengajian Kamisan yang diinisiasi langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si berjalan rutin setiap hari Kamis secara virtual. Kali ini petugas pengisi acara Riyadhoh & Doa Bersama Keluarga Besar Muslimat NU untuk Keselamatan Bangsa pada hari Kamis, 4 Februari 2021 adalah Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah.
Kegiatan yang diikuti oleh ribuan peserta menggunakan Zoom Meeting, nonton bareng, live YouTube, dan Facebook live, menjadi indikasi kebutuhan dan mendawamkan ikhtiar Doa dan Riyadhah Bersama. Mauidzah Hasanah dan inti ceramah diisi oleh Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen, Lc., MA tokoh muda NU dan Ketua STAI al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
Seluruh warga Muslimat NU sangat antusias mengikuti acara penting ini. Mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Cabang, Anak Cabang, Ranting dan Anak Ranting serta Pimpinan Cabang Istimewa MNU Luar Negeri seperti PCIMNU Arab Saudi, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea, Macao.
Dalam sambutan pengarahannya Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si menukil Hadits Shohih :
فاصبروا حتى تالقونى على الحوض (رواه البخاري)
“Maka bersabarlah sehingga menjumpai ku di telaga”. (HR.Imam Bukhori).
Tema utama sabar dan ikhlas merupakan dua hal yang sangat terkait serta menjadi ruh utama dalam menjalani kehidupan juga berkhidmah di Muslimat NU khususnya, karena kesabaran dan keikhlasan sejatinya merupakan perilaku sekaligus kekuatan hati.
Dalam kupasan tema narasumber yang juga merupakan putra kelima Syaikhuna Maimoen Zubair, diungkapkan bagaimana urgensi awal segala sesuatu hal, apabila keluar dari hati maka akan bisa diterima dalam hati. Sabar mengandung hal substansi jiwa tertinggi dan menjadi sarana untuk bisa lebih mengenal Allah (Wasilah li Ma’rifatillah). Sabar tidaklah identik kesedihan atau bersedih. Sebaliknya, kesabaran menghantarkan pada kebahagiaan, kegigihan, dan kepercayaan diri. Tidak ada suatu kesuksesan yang tidak disertai dengan kesabaran. Bahkan, kesabaran juga diperlukan dalam ketaatan kepada Allah, yaitu dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Maka, hendaknya setiap manusia berusaha untuk terus melakukan hal yang benar dengan penuh kesabaran meskipun berat, dan jangan melakukan hal yang ringan padahal salah.
Kesabaran harus diiringi dengan komitmen kuat untuk melakukannya (istiqomah), kesabaran diawal dalam mengarungi kehidupan dan hal-hal hubungan pekerjaan, pasti ditengah-tengah ada ujian cobaan, maka tetap bersabar. Kesabaran membawa keberanian, sekali lagi menghantarkan kebahagiaan, membawa seseorang mempunyai daya tahan yang luar biasa, membuat seseorang percaya diri dan kesabaran mampu mengendalikan diri sampai pada ahirnya kebahagiaan dihantarkan dengan kesabaran.
Adapun ikhlas merupakan perjalanan panjang dari suatu tindakan seseorang. Keikhlasan hakikatnya adalah moral yang diperlukan keberadaannya sejak awal suatu tindakan, di tengah-tengah proses melakukan tindakan, dan di akhir suatu tindakan. Keikhlasan di akhir tindakan inilah yang sering kali melenakan manusia, dengan cara menyebut-nyebut kebaikan dari tindakannya tersebut yang justru bisa menodai keikhlasan. Ikhlas juga urgen untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-sehari khususnya warga Muslimat NU karena ikhlas juga bisa membawa kepada kerendahan hati atau tawadhu’.
Rangkaian Riyadhoh dan Doa Bersama yang dipandu oleh Dr. Hj. Umma Farida, Lc, MA diawali dengan pembacaan Shalawat Badar, Shalawat Nariyah, Tibbil Qulub dan Doa Liy Khomsatun oleh Dra. Hj. Maslahah, M.SI, dilanjutkan pembacaan QS. Yasin. Adapun Ratibul Haddad dibacakan oleh Dr. Hj. Yuyun Affandi, Lc, MA, Ketua HIDMAT Muslimat NU Wilayah Jawa Tengah. Mahallul Qiyam yang dipimpin oleh Hj. Umi Maesaroh, S.Ag menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam rangkaian kegiatan ini. Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah, Prof. Dr. Hj. Ismawati Hafiedz, M.Ag menyampaikan apresiasi positif dan menyambut bangga atas amanah tugas penyelenggaraan acara monumental ini. (Kontributor : Azzah Zumrud).