Muslimat NU sejak awal berdiri memiliki komitmen dalam layanan kesehatan Ibu dan Anak. Komitmen tersebut merupakan cerminan akan ketaatan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9 bahwa sebagai hamba dilarang meninggalkan generasi yang lemah. Lemah dalam hal ayat tersebut adalah lemah fisik, akidah, akhlak, ibadah dan ekonomi. Maka untuk melahirkan generasi yang kuat,
Muslimat NU melakukan pengarusutamaan program kesehatan dan pendidikan ke dalam visi, misi, tujuan dan program kerja. Intervensi yang dilakukan oleh Muslimat NU adalah memberikan layanan pada kesehatan Ibu dan Anak. Layanan tersebut diberikan sejak pra kehamilan, bahkan saat masih remaja dengan adanya pendidikan dan penyuluhan kepada Calon Pengantin. Intervensi dari hulu ke hilir, yakni sejak masa remaja, masa Ibu hamil, pasca salin sampai Balita dilakukan secara intensif melalui lembaga layanan Muslimat NU.
Muslimat NU menjadi salah satu dari organisasi Wanita Besar di Indonesia yg menerima apresiasi dari Pemerintah BKKBN yaitu :
1. PP Muslimat NU
2. KOWANI
3. Aisyiah
4. PKK
5. Bhayangkari
6. Dharma Pertiwi
Jumlah Anggota Muslimat Nahdlatul Ulama diperkirakan mencapai 32 juta yang tersebar di 34 Pimpinan Wilayah (Tingkat Provinsi), 532 Pimpinan Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota), 5.222 Pimpinan Anak Cabang (Tingkat Kecamatan), dan 36.000 Pimpinan Ranting (Tingkat Kelurahan/Desa). Sebagai organisasi layanan,
Muslimat NU berhikmad dalam layanan antara lain, pertama layanan Sosial dan Kesehatan. Muslimat Nahdlatul Ulama melakukan layanan masyarakat di Lembaga sosial kesehatan di bawah binaannya antara lain layanan di 104 Panti Asuhan, layanan pada 10 Asrama Putri Panti Sosial Asuhan Anak, layanan lansia di 10 panti jompo dan layanan kesehatan yang tersebar di 108 Pusat Layanan Kesehatan (RS/RSB/Klinik).
Pengabdian Muslimat NU pada layanan pendidikan yang meliputi 9800 Taman Kanak-Kanak dan Rauddlotul Athfal (TK/RA), 350 Taman Pendidikan Al-Qur’an, layanan di 6226 Kelompok Bermain. Ketiga, Layanan Dakwah. Muslimat NU mengembangkan layanan dakwah ahlussunnah wal jamaah di 98128 Majlis Taklim dan Himpunan daiyah Muslimat Nahdlatul Ulama. Keempat, Layanan Koperasi, antara lain layanan pada Induk Koperasi Induk An_Nisa’, 9 Koperasi Sekunder, 144 Koperasi Primer yang berbadan Hukum dan 355 Tempat Pelayanan Anggota Koperasi (TPAK). Kelima, layanan pengembangan ketrampilan yang tersebar di 11 Balai Latihan Kerja (BLK). Keenam, Layanan Bimbingan Haji di 146 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.
Sebagai upaya pembangunan kesehatan Ibu dan Anak serta komitmen dalam mensukseskan mandat Perpres 72 tahun 2021, Muslimat NU menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Salah satu kegiatan yang memiliki dampak bagi tumbuh kembang anak sejak fase 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah Gerakan Konsumsi Tablet Zat besi dan protein pada Ibu Hamil.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 23 Oktober 2022 secara hybrid. Kegiatan luring (tatap muka) dilaksanakan di Jatim Expo dihadiri oleh 15000-an warga Muslimat NU. Adapun yang hadir secara virtual sebanyak 10158 Ibu Hamil yang tersebar di 34 Propinsi di 532 Kabupaten/Kota Se-Indonesia.
Gerakan Konsumsi Tablet Zat Besi dan Protein pada Ibu hamil bertujuan untuk menyiapkan generasi mendatang sebagai generasi berkualitas yakni generasi yang sehat sehat sejak dalam kandungan atau masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain itu Gerakan Konsumsi Tablet Zat Besi dan Protein juga bertujuan untuk kampanye dalam menggerakkan dukungan partisipasi multi sektor dalam pencegahan
anak stunting. Gerakan Konsumsi Zat Besi dan Protein pada Ibu Hamil dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Walikota Surabaya dan pejabat lainya. Kegiatan secara daring, di Kabupaten/Kota juga banyak dihadiri oleh Bupati/Walikota dan jajaran OPD sehingga menjadi penyemangat bagi Ibu hamil dalam mendukung Gerakan tersebut.
Outcome kegiatan dapat terlihat dari meningkatnya komitmen multi sektor dalam program pembangunan kesehatan Ibu dan Anak. Komitmen tersebut terlihat dari adanya partisipasi yang tinggi dari jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sampai tingkat desa dalam mensukseskan kegiatan Muslimat NU. Kegiatan ini juga berhasil mengintegrasikan layanan kesehatan Ibu dan Anak yang ada di Puskesmas dengan Muslimat NU. Puskesmas memberikan layanan kesehaan dasar dan Muslimat NU berada pada posisi peningkatan hidup sehat sebagaimana pilar perubahan perilaku dalam Perpres 72 tahun 2021.
Gerakan tersebut berhasil memecahkan dua rekor yang dikukuhkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Gerakan yang memiliki kontribusi dalam pencegahan “stunting” atau kekerdilan pada anak. Rekor pertama yaitu minum tablet zat besi (FE) oleh ibu hamil terbanyak, dan kedua atas komitmen ibu hamil mengonsumsi makanan dengan nutrisi tinggi terbanyak sejumlah 10.158 orang secara hybrid.
@A-Zhoem