Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berperan aktif dalam pembangunan kesehatan. Diantaranya adalah bekerjsama dengan kemnterian Kesehatan tentang Peningkatan Prompkes dan Pemberdayaan Masyarakat.
Hal itu dikatakan oleh dr. Erna Yulia Soefihara saat menjadi narasumber dalam sebuah acara
Menurutnya Muslimat adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat sosial keagamaan yang bediri pada 29 Maret 1946 di Purwokerto . Sekarang ini Muslimat NU mempunyai 34 Pengurus Wilayah , 554 Pengurud Cabang, 5225 Anak Cabang, 36.000 Ranting. Yang luar biasanya lagi di beberapa daerah telah mempunyai pelayanan RSIA/RB, Klinik, Posyandu dengan 30 juta anggota.
“Sejalan dengan visi dan misinya, Muslimat NU banyak berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, misalnya pada tahun 2010 diawali dengan kerja sama mitra Muslimat NU dengan Kemenkes RI tentang peningkatan Promkes dan pemberdayaan masyarakat ,pada tahun 2011 – 2014 ikut fokus dalam program PHBS, tahun 2016 – 2017 FOKUS GERMAS, tahun 2018 – 2019 optimalisasi Germas dan pencegahan Stunting,” ujar Erna.
Ditambahkan oleh Erna bahwa kegiatan Muslimat NU dalam Germas pada tahun 2016 antara lain seminar, sosialisasi hingga lokakarya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat bidang. Pada tahun 2017 lalu Musliman NU memfasilitasi Germas di lingkungan Ponpes dan majelis taklim. Adapun tahun 2018 melakukan optimalisasi Germas dan penggerakan peran serta Muslimat NU dalam penurunan stunting di lingkungan pondok pesantren dan majelis ta’lim MNU hingga tahun 2019 ini.