Kegiatan monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan Orientasi Pencegahan Covid-19 dihadiri 5 kabupaten. Setiap kabupaten akan mempresentasikan kegiatannya. Diharapkan dari presentasi ini akan menjadi bahan perbaikan ke depannya.
Kegiatan ini kerjasama antara Kementerian kesehatan RI dengan Pimpinan Pusat Muslimat NU.
“Pada pertemuan kali ini masing-masing kabupaten akan mempresentasikan kegiatannya, sejauh mana yang dilakukan, apa kendala-kendalanya dan keberhasilan yang sudah dirasakan, baik oleh keluarga binaan serta santri yang dibina selama ini,”ungkap dr. Hj. Erna Yulia Soefihara, Ketua VII Pimpinan Muslimat NU-Bidang Kesehatan dan Sosial.
Ditambahkan oleh dr.Erna Yulia Soefihara, bahwa kendala-kendala tersebut akan dicari solusi untuk memecahkan persoalan yang ditemukan dilapangan. Selain itu pertemuan ini juga sebagai masukan untuk promkes dan bisa ditindak lanjuti untuk kebaikan kita semua.
“Bagaimana pimpinan pondok akan memberikan kebijakan yang akan ditaati oleh santrinya terkait kesehatan pencegahan covid-19. Demikian pula dengan keluarga binaan. Kami berharap ada perubahan perilaku tentang pentingnya protokol kesehatan. Kami ingin kegiatan ini bisa menularkan pada masyarakat sekitar, meskipun bukan keluarga binaan,” imbuh Ibu dr.Erna.
Sementara itu dalam paparan drg. Widyawati Garini, MKes dari Promkes Kemenkes Indonesia paparan yang dilakukan oleh 5 kabupaten sudah sesuai dengan yang direncanakan PP Muslimat NU. “Kami dari Promkes berharap kegiatan dalam binaan Muslimat NU bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, sehingga dengan adanya contoh bisa menurunkan atau menghentikan penyebaran covid-19” imbuhnya.
Sedangkan dalam sambutannya drg. Hj. Ulfah Masfufah, Sekretaris Umum PP Muslimat NU mengatakan bahwa laporan yang dilakukan oleh 5 Kabupaten memberikan gambaran tentang pelaksanaan di lapangan.“Sebagian besar laporan dari masing-masing kabupaten sudah baik, meski ada laporan kabupaten yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Dr Widyawati juga menambahkan bahwa kegiatan kali ini bisa menjadi bahan evaluasi baik bagi Muslimat NU dan Promkes. Pertemuan tersebut dilaksanakan secara daring via zoom dan dihadiri 125 peserta. (Etika Nailur Rahma)