muslimatnu.or.id. Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Papua Barat, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum Muslimat NU, ibu Khofifah Indar Parawansa secara virtual.
Dalam sambutannya, Ibu Khofifah mengatakan bahwa keberadaan Muslimat NU dalam masyarakat harus bisa menjalankan perilaku hidup Nabi Muhammad SAW yang penuh kasih dalam melayani umat. “Muslimat NU harus bisa menjalani kehidupan yang harmonis sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Untuk itu saya meminta toleransi beragama dan moderasi harus terus ditumbuhkan di lingkungan Muslimat NU,” ungkap ibu Khofifah seperti dikutip dari laman papuabaratnews.com.
Sedangkan Ketua PW Muslimat NU Papua Barat, ibu Jainap Uswanas mengatakan bahwa keberadaan Muslimat NU di Papua Barat dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan. “Muslimat NU tidak hanya didorong sebagai organisasi di bidang dakwah, tetapi juga bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” ungkap Ibu Jainap.
Gubernur Papua Barat menjelaskan, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan sebuah Organisasi Islam terbesar yang lahir pada 31 Januari 1926. “Organisasi ini bergerak di Bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi. Dan NU selalu aktif dalam berbagai kegiatan sehingga bisa menjadi potensi yang lebih besar dalam rangka pembinaan umat dan masyarakat di Papua Barat,” ungkap Dominggus saat membuka Acara Konferensi Wilayah (Konferwil) I Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Papua Barat, Selasa (3/11/2020).
Konferwil Muslimat Nahdatul Ulama Papua Barat mengusung tema, “Meningkatkan peran Muslimat NU, Bersama Pemerintah Memerangi Covid-19, Menuju Masyarakat yang Aman, Sehat dan Sejahtera”. Dominggus menyebutkan peran serta Muslimat NU sangat besar dalam upaya percepatan pembangunan daerah, merupakan kader anak bangsa yang menjadi mitra pembangunan daerah. “Saya berharap kita semua dapat terus berdoa dan meminta kepada Tuhan agar musibah Covid-19 cepat berlalu dan masyarakat bisa beraktivitas normal,” ujar Dominggus.
Disisi lain Gubernur Papua Barat juga mengungkap bahwa semenjak pemerintah mengumumkan wabah Covid 19 di Indonesia pada Maret 2020 lalu, semua daerah mulai berdampak baik kesehatan maupun ekonomi. Sejak adanya virus Corona ini masyarakat mengalami kesulitan perekonomian, bersyukur masyarakat sabar menghadapi cobaan ini, karena ada yang terkena dampak di PHK hingga jadi pengangguran. “Untuk itu, harus membangun dengan hati serta mempersatukan dengan kasih. Kita ciptakan Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat,” tambah Dominggus.