Salah satu upaya memaksimalkan peran Muslimat NU dalam Pencegahan Paham Radikalisme pada masyarakat serta sebagai Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan yang menaungi 56.000 Majelis Taklim se-Indonesia, Pimpinan Pusat Muslimat NU menerbitkan Buku ”Majelis Taklim Cegah Radikalisme”.
Radikalisme merupakan ‘manipulator agama’ (Statement Presiden Joko Widodo September 2019). Hingga kini pemerintah terus meminta seluruh komponen bangsa untuk mencegah penyebaran paham radikal yang berusaha memanipulasi agama untuk kepentingan tertentu yang ingin merebut kekuasaan. Yang melatar belakangi kegiatan kali ini.
Pemerintah melalui BNPT berusaha melakukan kontra radikalisme dengan program pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 2011 BNPT telah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Radikalisme (FKPT) yang hingga saat ini telah terbentuk di 32 provinsi. Upaya pencegahan paham radikalisme terorisme membutuhkan keterlibatan semua pihak, antara lain unsur pemuda, akademisi, paguyuban kesukuan, dan forum masyarakat terutamma tokph umat beragama.
Pada Peluncuran Buku yang dilaksanakan secara Hybride (Luring di Hotel Luminor dan Daring via zoom), pada hari Rabu, 15 Desember 2021. Hadir secara luring Ibu Ketua Umum PP Muslimat NU, Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa dan menyampaikan sambutannya terkait bagaimana menjaga Majelis Taklim sebagai bagian untuk mengemban misi Islam yang Rahmatan Lil Alamin. “Narasi-narasi dan pikiran-pikiran yang sudah kita tulis mudah2an akan menjadi referensi bagi kita bersama, menjaga ke Indonesiaan kita, menjaga nafas kebangsaan kita, menjaga nafas jam’iyah kita, dan menjaga nafas Muslimat dalam berhikmad untuk Agama, Bangsa dan Negara”, Ungkap ibu Khofifah.
Dilanjutkan oleh sambutan dan pengarahan Kepala BNPT Komjen. Pol. Boy Rafli Amar, yang merasa senang karena bisa bersilaturrahmi, “Mohon kiranya kita bisa kerja sama karena kami melihat Muslimat NU ini intensitasnya besar skali”, tandasnya. “Dengan tugas BNPT kami butuh penguatan kelompok-kelompok masyarakat dengan intensitas yang besar, yang mana tentunya tidak ada yang tidak kenal dengan NU dengan prinsip khubbul wathon minal iman, Islam yang Rahmatan lil alamin”, imbuhnya pula. Demikianlah setelah memberikan Sambutan dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU Kerjasama antara BNPT RI dengan PP Muslimat NU.
Adapun tujuan diselenggarakannya Webinar untuk memberikan pemahaman tentang radikalisme dan gerakannya sebagai bahaya laten bagi Islam dan NKRI, Mengelaborasi bentuk dan operasi radikalisme yang menerobos wilayah keagamaan (majelis taklim), Memberikan masukan untuk antisipasi dan penanggulangan bagaimana wilayah keagamaan menghadapi radikalisme dan Memperkuat peran Majelis Taklim dalam upaya mencegah penetrasi faham radikalisme, khususnya di kalangan perempuan.
Adapun webinar kali ini disampaikan oleh dua Nara Sumber yang mumpuni di bidangnya. Nara Sumber yang pertama adalah Brigjend Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M; Direktur Pencegahan BNPT RI dengan Topik: Peta Gerakan Radikalisme di Indonesia & Urgensi Kalangan Agamawan untuk Kontra Ideologi Radikalisme.
Dilanjutkan dengan Nara Sumber yang kedua 2 yaitu: KH. As’ad Said Ali, denganTopik : Radikalisme di Komunitas Keagamaan dan Penguatan Majelis Taklim dalam peran menangkal penetrasi Radikalisme.
Peserta yang hadir pada Kegiatan ini terdiri atas Pengurus dan anggota Muslimat NU di seluruh tingkatan se Indonesia, Pengurus Cabang Istimewa Muslimat NU, Pengurus dan anggota Majelis Taklim, Para asatidzah pembina Majelis Taklim, serta Masyarakat umum.
*Kontributor: ENR