MuslimatNU.or.id – “Di Indonesia angka pernikahan anak di bawah umur terus meningkat,” kata Dra. Hj. Mursyidah Thahir,MA Dewan Pakar Bahtsul Masail PP Muslimat NU. Ditambahkan oleh Hj. Mursyidah bahwa berdsarkan data yang dikeluarkan oleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada Januari 2018 provinsi Sulawesi Barat memiliki prevalensi tertinggi (19,43%). Sedangkan Jawa Barat memiliki angka absolut tertinggi yang diperkirakan mencapai 273.300 perkawinan anak. Di tahun 2018 sekitar 11% atau 1 dari 9 perempuan berumur 20-24 menikah sebelum berusia 18 tahun dan sekitar 1% atau 1 dari 100 laki-laki berumur 20-24 menikah sebelum berusia 18 tahun. Diperkirakan ada 1.220.900 anak perempuan yang menikah sebelum berumur 18 tahun.
Adapun data yang dikeluarkan oleh BPS pada tahun 2015, melalui Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas), menyebutkan angka pernikahan di bawah usia 18 tahun di Indonesia mencapai 22,82 persen, dan terjadi di seluruh provinsi di Indonesia, di mana 20 provinsi dengan prevalensi perkawinan usia anak yang lebih tinggi dibanding angka nasional (22,82 persen). Lima provinsi dengan angka prevelensi terbesar yakni Sulawesi Barat (34,22 persen), Kalimantan Selatan (33,68 persen), Kalimantan Tengah (33,56 persen), Kalimantan Barat (33,21 persen) dan Sulawesi Tengah (31,91 persen).
“Secara umum, pernikahan anak lebih sering dijumpai di kalangan keluarga miskin, meskipun terjadi pula di kalangan keluarga ekonomi atas. Pernikahan anak terjadi baik di daerah pedesaan maupun perkotaan serta meliputi berbagai strata ekonomi dengan beragam latar belakang,” ucap Hj. Mursyidah Ditambahkan pula bahwa alasan orang tua menyetujui pernikahan dini seringkali dilandasi oleh ketakutan akan terjadinya kehamilan di luar nikah akibat pergaulan bebas atau untuk mempererat tali kekeluargaan. Selain itu, pernikahan anak berkaitan dengan tradisi dan budaya yang telah mapan, sehingga sulit untuk mengubahnya.
Acara Bahtsul Masail ini diselenggarakan di Hotel Swiss-Bell Jakarta, (15/02/2020) sebagai puncak kegiatan dari kerjasama antara PP Muslimat NU dengan UNICEF. (NH).